45

305 34 7
                                    






Jennie berlari dengan gusar menyusuri koridor sekolah menuju kantin sekolah, dia tidak memperdulikan tatapan bingung dan pertanyaan Jennie adapa?, apa yang terjadi?, dan pertanyaan lain nya dari orang-orang yang mengenal Jennie.

Dia terus dan terus berlari menuju kantin untuk menemui Jisoo dan mengajak nya segera pulang. Jika tidak maka seseorang yang berharga baginya akan  hancur.

Sesampai di kantin Jennie menabarak seseorang yang membawa jus di tangan nya hingga orang itu jatuh dan tertumpah Jus.

"Yak sialan, kalau jalan pakai mata bangsat!." Sentak orang itu murka dan memandang Jennie tajam.

"Dimana-mana jalan itu pakai mata." Jawab Jennie acuh dan mengedarkan pandangan nya ke penjuru kantin mencari  sahabat nya Jisoo.

Dan Jennie melihat nya di sudut kantin makan bersama Seulgi dan Irene.

Grep

"Minta maaf dulu sialan, baru kau boleh pergi." Orang yang di tabarak Jennie menahan tangan Jennie saat hendak menuju meja Jisoo.

"Diam, dan lepaskan." Jawab Jennie dingin dan menatap orang itu dengan tajam seolah dia akan memakan orang.

Sontak orang itu melepaskan pegangan nya dan naluri nya menyuruhnya untuk mundur beberapa langkah, karena dia merasa akan mati jika tetap bersekatan.

Jennie yang buru-buru karena hal sangat mendesak tidak  peduli akan sikap dingin nya yang sangat berbeda dengan biasanya yang bersikap ramah dan hangat.

"Jisoo lo gak buka HP?."  Ucap Jennie saat sudah samapi di meja Jisoo.

"Belum, HP gua tinggal di kelas."  Jawab Jisoo memandang bingung Jennie yang tampak gusar  dan kahawatir.

"Rosè chat gua katanya dia dalam perjalanan ke apartemen." Jelas Jennie.

Jensoo udah tau bahwa Rosè sudah sadar dua minggu yang lalu, dan kali ini dia akan pulang.

"Lalu apa masalah nya. Toh itu juga rumah dia kok." Santai Jisoo tidak menaydari keadaan nya.

"Iya, tapi Lisa dan Seola sedang ada  di sana sat." Kesal Jennie memukul lengan Jisoo.

Seketika Jisoo langsung sadar dan membanting  semdok ke mangkok dan berlari meninggalkan Jennie, Seulgi dan Irene.

"Aissshhh malah di tinggal lagi." Gerutu Jennie kesal, lalu meanap SulRene.

"Ayo kalau mau ikut." Ajak Jennie dan berlari menyusul Jisoo dan di ikuti Seulgi dan Irene. Karena mereka juga  kahawatir dengan keadaan Rosè nanti nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sedang kan di apartement Seola dan Lisa sedang pangku-pangku an di sofa ruang tamu.
Dan sudah  lima hari Seola tinggal di apartement mereka. Walau Jensoo sudah  sudah melarang mati-matian tapi Lisa tetap Lisa yang keras kepala.

Lisa dan Seola tinggal sekamar, waktu itu dia ingin Seola tidur di kamar nya, dan Lisa di kamar Rosè namun  Jensoo mengancam Lisa jadi mereka tinggal sekamar.

"Babe,  kita jalan yuk?."  Ajak Seola memainkan ujung  baju Lisa.

"Lain kali aja ya babe, aku lagi pengen menghabiskan waktu dengan mu berdua aja di ruamah." Jelas Lisa melingkarkan tangan nya di pinggang Seola yang duduk di pangkuan nya.

"Tapi kita udah dua hari lo di ruamah aja seharian babe." Rengek Seola membenamkan kepalanya di leher Lisa.

"Jadi kamau bosan berduan aja di ruamah sama aku." Lisa pura-pura merajuk pada Seola.

DRAK & PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang