32

302 35 2
                                    






"Ayo cepetan." Ucap Irene tidak sabaran menunggi Seola, Seulgi, dan Joy.

"Iya bentar." Ucap Seulgi menghampiri Irene.

"Gak sabaran banget sih lu."

"Iya gua kan mau liat ke adaan nya Jennie." Ujar Irene buru-buru masuk ke dan beejalan cepat ke ruang VIP  di ikuti yang lain nya.

.
.
.
.
.
.
.

"Makan dulu Jen?." Ujar Jisoo sambil menyuapi Jennie.

"Gak selera gua,." Ujar Jennie dengan wajah merasa jijik.

"Dua suap aja, siap itu baru  minum obat. Lo pengen lama-lama di rumah sakit Bujuk Jisoo.

Dengan pasrah dan berat  hati Jennie menyantap bubur yang di  sediakan rumahsakit. Lalu Jisoo membantu Jennie minum obat.

Brak

"Lo gak papa kan Jen?." Tanya Irene setelah membanting pintu ruangan rawat Jennie.

"Anjir, ngagetin lu banhsat." Maki Jensoo serentak sambil merngusap dada mereka  lantaran kaget.

"Sorry. Gimana ke adaan lo?." Tanya Irene balik setelah sampai di bangkar Jennie.

"Gua baik-baik aja kok, cuman  tulang lengan kanan gua retak dikit." Jawab Jennie santai.

"Gilak lo, tulang retak lo bilang dikit!." Pekik  Seulgi tak habis pikir.

"Sante aja pren. Sakit ni kuping." Sewot  Joy  karena Seulgi bicara tepat di dekat telinga  nya.

"Eh, BTW Lisa dan Rosè mana?." Tanya Seola  sambil mengedarkan pandangan  menuyusri ruangan.

"Di kantin mungkin." Jawab Irene yang di tanya siapa yang jawab siapa.

"Mereka belum datang." Ujar Jisoo

"Lah mereka gak kemari dari semalam?." Tanya  Seola tak percaya.

"Semalam merka datang kok, cuman Jennie belum sadar. Trus mereka pulang lagi karena ada urusan." Jelas Jisoo.

"Urusan apa sih yang lebih penting apa sih?, sok sibuk banget." Sewot Joy.

"Hus , mulut lo Joy." Peringat  Seola.

"Pasti si Rosè  nih yang ngajak-ngajak Lisa." Sambung Joy tidak mengindahkan peringatan Seola.

"Lo kok sensi banget sama Rosè, heran gua?." Timpal Irene bingung.

"Ya iya lah, secara kan si Rosè itu cuman mainin perasaan Lisa."  Lantam Joy percaya diri.

"Maksud lo apa ya nuduh-nuduh Rosè kek gitu?." Tanya Jennie kesal pada Joy yang sekate-kate tentang Rosè.

"Maksud gua si Rosè itu bukan gay, dia normal dan hubungan nya sama Lisa selama ini hanya untuk mempermain kan perasaan Lisa." Jelas Joy panjang lebar.



"Ini nih orang sok tau." Tiba-tiba terdengar suara Lisa dari belakang mereka.

Sontak semua orang melihat ke arah pintu terlihat lah Rosè dan Lisa dengan membawa  buah serta sarapan buat Jensoo.

"Udah gua pringatin kan jangan ngebacot tentang hubungan gua sama Lily kan?." Ucap Rosè dan berjalan menghampiri Joy dengan amarah ingin menghajar mulut Joy yang gak ngotak.

"Jangan main tangan Sè." Jisoo menahan Rosè

"Gimana gua gak bacot, lo kan cuman mau mainin perasaan Lisa, di depan kita lo sayang-sayangan sama Lisa. Tapi di belakang lo peluk-pelukan di sama cowok." Sentak Joy menunjuk wajah Rosè tajam.

DRAK & PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang