Semenjak kejadian malam itu, dan juga pengakuan Rosè tentang perasaan nya pada Lisa. Membuat Lisa memiliki keberanian menunjukan perasaan nya pda Rosè, walau pun Rosè lupa akan perkataan nya malam itu tidak masalah bagi Lisa.
Namun tidak dengan pekerjaan malam mereka, yang berperan sebagai bos mafia dimana Jennie,Jisoo,Lisa, dan Rosè selalu di serang setiap mereka melakukan pergerakan.
Brak!!!
Jennie memukul meja keras membuat anak buah nya kaget dan gemetar takut melihat ke marahan bos nya.
"Shit!!, berani nya si brengsek itu membunuh anak buah ku.!" Sentak Jennie geram.
"Selain membunuh orang ku apa lagi yang di lakukan si brengsek Im itu?." Tanya Jennie geram sambil mendudukan dirinya di kursi.
"Dia menjarah barang kiriman kita, juga menghancurkan markas kita di berbagai titik bos." Jelas Tami orang kepercayaan Jennie.
"Sial kirim undangan pada bos M dari full moon, bos B dari blac blood dan bos R dari read moon. Untuk bertemu di markas kita di tengah hutan." Titah Jennie dengan tegas dn di angguki Tami kemudian lansung pergi dari hadapan Jennie. Dia tidak mengundang bos D dari drak blood karena Jennie sendiri bos nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Bos ada kabar buruk." Lisa yang baru sampai di markas langsung di datangi Win orang ke percayaan nya.
"Ada apa?." Dingin Lisa.
"Semua kontainer kita yang di kirim ke perancis, dan semua orang kita yang bertugas habis di bantai." Jelas Win dengan gugup
"Kapan?." Tanya Lisa dingin.
"Tiga hari yang lalu bos?."
Plak
Buk
Buk
BukWin langsung terkapar di lantai karena di pukuli oleh Lisa dengan berutal.
"Tiga hari yang lalu? Lalu kau baru sekarang mengata kan nya sialan!." Sentak Lisa menginjak tangan Win.
Win hanya meringis merasakan sakit, dia tidak berani untuk bersura. Jika dia bersuara sedikit saja maka dia akan semakin di pukuli oleh Lisa.
"Ah sialan. Lain kali setiap maslah langsung lapor pada ku, lebih cepat lebih baik." Ucap Lisa dingin pada Win dan mengedarkan pandangan nya menatao anak buah nya.
"Baik bos." Win langsung menjawab dengan tegas sabil menahan dada nya yang sakit.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat malam hari di tengah hutan, segrombolan mobil parkir di halaman mansion di tengah hutan itu.
"Kalian juga di undang." Lisa bos Read moon bertanya saat dia melihat bos dari Full moon dan Black blood keluar dari mobil hitam bersamaan dengan nya.
"Seperi yang kau lihat?." Jawab jisoo santai.
"Senang berjumpa lagi dengan kalian." Ucap Rosè sambil mennyerahkan jaket kulit nya pada Juan orang kepercayaan nya.
Hanya seperti itu percakapan mereka, dan kemudian masuk ke mansion itu di bimbing oleh Tami anak buah Jennie, menuj ruangan yang telah di siap kan.
Ya dan mereka masih datang dengan setelan seba hitam dan tidak lupa memaki topeng kesayangan mereka. Diamana Rosè memalai topeng berbentuk ikan, Jisoo berbentuk anjing warna putih, dan Lisa berbentuk kucing.
Cklek
Suara pintu terbuka.
"Silahkan masuk, bos saya telah menunggu anda semua di dalam." Tami berbicara sambil memunduk sopan.
Lisa,Jisoo, dan Rosè langsung masuk tanpa mengubtis Tami di ikuti oleh Ben,Win, dan Juan orang kepercayaan mereka semua.
"Ah, selamat datang. Silahkan duduk." Jennie langsung berdri dari duduk nya saat melihat tamunya datang.
"Langsung saja apa mau mu." Tanya Jisoo tidak sabaran.
"To the point saja ya, aku ingin mengajak kalian bekerja sama." Ucap Jennie santai.
"Untuk apa?." Rosè.
"Untuk meng habisi Im yong-gi, si pengecut yang bersal dari Radmax." Ucap Jennie terlihat api amarah di mata nya.
*kalau lupa siapa Im, dan readmax, sialahkan bacq part Undangan, dan Penolakan.*
"Atas dasar apa kamu ingin menghancurkan mereka, dan mengundangku untuk ikut bergabung?." Lisa dengan rasa penasaran tapi tetap dingin.
"Karena penolakan kita waktu itu merek selalu menganggu ku, bahkan membunuh anak buahku, menjarah kontainerku kemudian menghancurkan beberapa titik markas ku............... tapi menurutku kalian juga menglaminya bukan?." Tanya Jennie yakin.
Jisoo, Lisa, Rosè hanya mengagguk tanda iya, bahwa mereka mengalami hal yang sama.
"Kau mengajak bekerja sama. Lalu apa kamu bisa di percaya?, jangan-jangan sekarang kamu bagian dari Readmax?." Tanya Jisoo bertubi-tubi dengan tayapan curiga di ikuti oleh Lisa dan Rosè.
"Kalian mencurigai ku?, wajar. Tapi aku bisa di percaya, dan aku tidak ada hubungan dengn Im atau readmax." Ucap Jennie yakin dan jangan lupakan semirik nya.
"Aku mau bekerja sama dengan mu. Aku yakin bos B dan bos M juga bersedia--." Rosè melihat tajam ke meja yang berisikan waine disana.
Lisa,Jisoo, dan Jennie hanya diam menunggu Rosè menyambung kata-kata nya.
"- apa..... kita bisa saling mempercayai?." Tanya Rosè sedikit ragu dan memandang Lisa, Jennie, dan Jisoo satu per satu dengan tajam.
Mereka kembali diam seribu bahasa, karena pertanyaan Rosè sangat tepat. Dalam dunia mafia saling percaya itu sangat sulit, dan bila salah mempercayaai seseorang maka di situlah diri mu hancur tak betbekas. Intinya dalam dunia mafia kepercayaan adalah hal yang lebih berharga dari uang,emas,dan permata.
"Aku punya ide untuk itu." Akhirnya Jisoo memecahkan keheningan itu, menarik perhatian yang lain padanya dengan tatapan apa itu?
"Aku tidak pernah menunjukan wajah ku pada orang lain, bagitu juga dengan kalian bukan?." Tanya Jisoo dengan yakin dan percaya diri.
Hanya di angguki oleh ketiga nya.
"Bagaimana kalau kita membuka topeng ini secara bersamaan, sebagai bukti bahwa kita bisa saling percaya." Saran Jisoo sedikit ragu bahwa iya pun memiliki ke engganan namun itu jalan satu-satu nya.
"Baik lah aku setuju." Ucap Lisa yakin.
"Aku juga." Jennie
"Baik dalam hitungan tiga kita buka bersama." Ucap Rosè di anggugi yang lain nya.
Jennie memberi anggukan pada Tami sabagai intruksi untuk menghitung.
Tami langsung menghitung dengan pelan dan mereka berempat meletakkan tangan di topeng mereke. Pada hitungan ketiga topeng terbuka dan...
Deg
Suasana langsung hening hanya ada tatapn bingung, kaget,kecewa, merasa bersalah, takut bercampur aduk di mata mereka. Bahkan tubuh mereka seakan membeku di tempat karena syok.Bagai mana tidak orang yang mereka percayai dan sayangi menyimpan rahasia besar dari mereka membuat mereka marah dan kecewa. Namun diri sendiri pun menyimpan rahasia besar kepada yang lain membuat mereka takut.
Sehingga mereka tidak tau harua berbuat apa jika ingin marah karena di bihongi. Namaun diri sendiri pun berbohong. Ingin kecewa tapi diri sendiri pun membuat mereka kecewa. Namun rasa takut mereka sama bagaimana jika mereka di benci, oleh mereka yang sangat di sayangi dan di cintai.
Rosè langsung berdiri dari duduk nya dan pergi dari sana di ikuti oleh Jisoo, dan Lisa tapi jangan lupakan wajah syok mereka dan tatapan kosong mereka.
Jennie hanya menatap sahabat bahkan saudara nya pergi dengan tatapan kosong.
Jisoo,Rosè, dam Lisa masuk ke mobil masing-masing dan langsung melaju meninggalkan tempat itu namun tidak ada yang pulang kerumah.
TBC..........
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAK & PINK
General FictionMengisahkan 4 gadis yang tinggal serumah, dimana mereka sangat manis dan ramah di sekolah. Nmaun sangat dingin dan kejam di malam hari.