D&P

491 46 0
                                    

Di sebuah ruangan yang gelap,pengap, berdebu, dan sangat berantakan. Terlihat empat gadis cantik terikat terduduk di kursi tidak sadarkan diri.

"Arrgggh." Jennie mengerang karena merasakan sakit di leher belakang nya.

Jennie melihat sekeliling dan di melihat Jisoo, Jennie, dan Rosè juga terkikat di sebelah nya.

"Udah sadar jen?." Tanya Jisoo dengan santai.

"Belom, masih mandi." Sewot Jennie.

Jisoo senyum kuda merespon  Jennie.

"Kalian kok bisa di sini?," tanya Jennie penasaran.

"Gue di telpon Irene katanya  Lisa di culik, karena panik gua langsung kemari. Ya jadi gini deh." Jawab Rosè santai gak ada itu takut-takut nya di culik.

"Kalau gue Joy yang  nyuruh gue, dia bilang  nyawa kalian terancam." Timpal Jisoo.

"Kalau gue Seulgi yang bilang." Lisa

"Gue sama kek Rosè, Irene yang telpon gue." Timpal Jennie.

"Maksud mereka apa ya, ngejebak kita kek gini?."  Ucap Jisoo penasaran.

"Gak tau, tapi gue yakin mereka di suruh seseorang deh." Ucap Rosè yakin.

"Dari man lo tau?." Tanya Jennie gak yakin.

"Insting gue sebagai bos B dari black blood lah." Rosè membanggakan diri.

"Iya, yang bos mafia itu." Sindir Lisa.

"Sadar Lis, lo juga bos mafia." Timpal Jennie juga nyindir.

"Udah sesama bos mafia jangan saling sindir." Jisoo meleri perdebatan itu.

Lisa,Rosè, dan Jennie langsung diam melihat tatapan  Jisoo yang tajam

"Meningan kita cari cara bebasin diri dari sini, dan introgasi Seulgi,Joy, da Irene nanti." Lanjut Jisoo di angguki  JenLiCeng.

Cekelek

Pintu ruangan itu terbuka dan masuk lah seorang laki-laki  berbaju merah dan dua bodyguard di belakang nya.

"Kalian udah sadar cantik." Ucap pria itu dan duduk di bangku depan mereka sambil menyilangkan kaki.

"Siapa lo brengsek. Lepasin  kita!." Sentak Jisoo dengan air mata nya yang mengalir deras.

Jennie,Lisa, dan Rosè mlihat air mata Jisoo dengan mulut nganga hampir jatuh ke lantai dan matata mereka sekan keluar dari tempat nya.

"Ssssuuut. Jangam nagis  nanti cantik nya hilang lo." Ucap pria itu  sambil menghapus air mata Jisoo.

"Jauh kan tangan kotor lo dari sahabat gue! Bajingan." Bentak Lisa mengikuti permainan Jisoo.

"Awww cantik-cantik kok galak." Ucap pria itu denga nanda lembut tapi menjijikan  bagi ke empat gadis cantik itu.

"Siapa lo sebenar nya?, kita gak pernah ada urusan sama kalian.?" Tanya Jennie dengan tubuh gemetar ke takut tan.

"Sebenernya sih gak ada. Tapi lo ada salah sama adek gue Momo." Timpal pria itu santai membersihkan sepatu nya.

"Adek lo yang jalang itu duluan cari gara-gara sama kita!." Sentak Rosè emosi.

Plak!

Pria itu menampar pipi Rosè dengan kuat hingga tertoleh kekiri dan memar di pipinya.

"Sekali lo ngehina adek gue, gue habisin lo." Ucap pria itu tajam dengan nada mengancam.

"Kenapa?, emang adek lo jalang. Jangan-jangan udah pernah lo pakek ya." Uacp Rosè dengan mata menantang pada pria itu.

DRAK & PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang