Nsnsksnekeoejemepw 3bejldkdnenleeljddhdjk
"Jisoo di mana Jennie dan Lisa?." Rosè bertanya karena hanya melihat Jisoo di ruang tamu rumah mereka.
"Jennie sedang kerumah orang tuanya, kalau Lisa aku ga tau." Jelas Jisoo masih menonton TV.
"Oh, aku ke kamar dulu bersih-bersih. Nanti ambilkan pesanan ku ya, kalau udah datang." Pinta Rosè.
"Emang kamu pesan apa?."
"Makanan."
"Buat aku ada?. Kalau gak ada aku gak mau?." Tolak Jisoo tegas.
"Adalah, noh udah gue pesen chikin buat lo." Jawab Rosè kesel.
"Oke deh." Jisoo langsung semnagat mendengar kata Chikin.
"Giliran Chikin semangat lu." Kesel Rosè den langaung masuk kamar.
Dua puluh menit kemudian Rosè turun dan langsung ke ruang tamu di sana dia sudah melihat Jisoo dan Jennie menyantap makanan mereka.
"Pasta gue mana?." Tanya Rosè saat dia tidak melihat tempat pasta di meja.
"Udah gue makan, laper." Jawab Jennie santai.
"Trus chikin nya lo embat juga?."
"Gak lah, tu chikin da abis di makan Jisoo pas gue nyampek aparten kok." Jawab Jenni dan ingin mencomot nasi goreng khimci di meja.
"Itu gue beli buat Lisa." Rosè langsung menghentikan tanga Jennie.
"Ck, lo beli mkanan ke sukan Lisa, lah buat gue kagak ada." Jennie mempoutkan bibirnya kesa.
"Serah gue lah, kan yang beli gue trus pakek uang gue juga. Masih untunh gue belin makan." Sewot Rosè.
"Udah kasih aja napasih mawar. Mungkin Lisa juga udah makan di luar." Sambil menyerahkan nasi goreng ke Jennie.
"Gak!, ini tetep buat Lisa!." Tiba-tiba aja si Rosè ngegas.
"Iya gak usah ngegas juga kan." Jisoo menurunkan nasi goreng ke meja.
"Perhatian banget sih lo sama Lisa?, lo suka ya sama Lisa?." Tanya Jennie sarkras.
"Gak juga." Rosè berusaha menutupi rasa gugup nya.
"Kalau gak, ngapain perhatian banget sama Lisa.?" Tanya Jisoo lagi.
"Kan wajara gue prhatian sama Lisa, kan dia temen gue. Trus tinggal serumah lagi." Jelas Rosè panjang lebar.
"Aduhhh Rosè, gue ama Jennie juga teman lo, tinggal serumah jauga sama lo. Tapi lingak seperhatian itu deh kek nya sama kita berdua." Sergah Jisoo
Membuat Rosè diam seribu bahasa. Dia tidak tau harus menjawab apa lagi. Jika di terus kan maka secara gak sadar dia akan mengakui perasaan nya pada Lisa.
"Au ah." Ucap Rosè kesal pura sibuk memainkan HP nya.
Melihat reaksai Rosè. Jisoo dan Jennie saling lirik dan tersenyum simpul. Sebenernya mereka tau Rosè suka sama Lisa. Karena kalua berhubungan dengan Lisa, Rosè akan sangat perhatian dan Lembut pada Lisa.
Ceklek
Terdengar sura pintu terbuka, masuk lah Lisa ke apart dan langsung menuju ruang tamu. Karena bisanja jam segini mereka masih nonton bareng.
"Dari mana aja lo Lis?, kok baru pulang?." Tanya Jisoo saat melihat Lisa.
Jennie dan Rosè pun menoleh ke arah pandang Jisoo dengan sumngeriah karena Lisa sudah pulang.
"Dari toko jis, bisa cek barang." Sahut Lisa
"Ayo Seol." Lanjut Lisa menoleh ke belakang.
Yang di panggil menghampiri sambil menebar senyum manis nya ke arah mereka yang duduk di ruang tamu.
"Seola, kok bisa bareng Lisa sih?." Tanya Jisoo semangat.
"Abis kencana yaaa?." Goda Jennie.
"Apaan sih J. Gak Ya." Ucap Lisa senyum dengan wajah merona bukan apa-apa malu aja dingodaain Jennie.
"Boong lu, akhir-akhir ini kan lo bareng Seola terus. Kalian lagi pdkt ya?." Jennie masih menggoda.
"Wajar kan kita bareng kaita kan sekelas." Jawab Lisa santai sambil menarik tangan Seola untuk duduk di sofa.
"BTW dalam ranga apa nih lo dateng malam-malam?." Tanya Jisoo penasaran dan di angguki oleh Jennie.
"Iya, boleh gak gue nginap semlam aja di sini?." Tanya Seola ragu-ragu.
"Gue sih boleh-boleh aja sih." Angguk Jisoo setuju sambil melirik Rosè dan Jennie.
"Sama boleh. Menurut lo mawar?." Tanya Jennie.
"Setuju atau gak juga gak ada gunanya kan?. Suara gue udah pasti kalah kan sama suara kalian bertiga." Rosè berusaha untuk tetap tersenyum menyembunyikan rasa cemburu nyan atas kedektan Seola dan Lisa.
"Btw lo dah makan Lis?." Tanya Jennie.
"Udah Jen, tadi makan dulu di luar sama Seola."
Ucapan Lisa memang bisa aja dan wajar. Tapi tidak bagi Rosè , mendengar penuturan Lisa hati Rosè rasanya di perih bagai tusuk-tusk jarum.
"Lu dengar kan Rosè. Jadi nasi goreng kimchi ini boleh kan buat gue?." Tanya Jennie karena dari tadi dia pengen banget makam tuh nasi goreng.
"Terserah sih. Dari pada gak ada yang makan kan..................... Sia- Sia deh." Rosè menjeda ucapan nya dan mengucapkan kata terakhir sangat pelan tapi bisa di dengar Jisoo yang duduk di samping Rosè.
Jisoo memperhatikan Rosè sangat intes dia melihat wjaha Rosè seperti biasa wajah cerah dengan senyuman di sana. Tapi sayang nya Jisoo melihat tangan Rosè yang terkepal keras sampai buku-buku tangan nya memutih.
"Seola bakal tidur bareng gue di kamar. Jadi kita bersih-bersih dulu." Lisa langsung berdiri dari duduk nya berjalan ke lanti dua di ikuti oleh Seola dari belakang.
Jennia dan Jisoo hanya mengangguk dengan senyum tipis mereka. Dan melirik Rosè mereka melihat wajah Rosè memerah dan tatapan matanya menjadi dingin.
"Ahhh. Gue ke ruang gym dulu." Tanpa menunggi respon dari kedua teman nya dua langsung pergi dari sana.
Jennie dan jisoo saling melirik satu sama lain.
"Kek nya Rosè bener-bener suka deh sama Lisa." Ucap Jennie sambil membersihkan meja bekas makan nya.
"Iya. Lo juga ngerasa kan aura Rosè tadi mengerikan." Ujar Jisoo.
"Iya gue juga ngerasa. Tapi masalah nya sekarang itu gimana perasaan Lisa ke Rosè." Jennie dengan wajah khawatir.
"Au ah. Pusing gue, kita cukup pantau aja jangan terlalu ikut campur." Ucap Jisoo tiba-tiba merasa pusing dan meninggalkan Jennie membunag sampah.
Sedang kan di ruang gym Rosè memukul samsak dengan membabi buta, seolah dia sedang menghajar musuh nya yang ingin di bunuh.
"Sial kesel banget gue. Gue bener-bener marah. Tapi gue gak punya hak untuk marah sama Lisa.
Iya gue tau gue suka sama Lisa. Tapi Lisanaya gak suka sama gue.
Arrrrrrrgggggh." Rosè bermonolog sendiri di sana dan kembali lagi memukuli samsak itu dengan untk melampisakan amarah,kesal, cemburu dan rasa pustus asa nya di sana.
TBC.........................
Jangan lupa komen & vote
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAK & PINK
General FictionMengisahkan 4 gadis yang tinggal serumah, dimana mereka sangat manis dan ramah di sekolah. Nmaun sangat dingin dan kejam di malam hari.