51

331 38 15
                                    







Nah, sekarang giliran mu Rosè. Mau kau yang jadi Sean kedua atau kakek tercinta mu?." Tawa Han Mi Rar jahat.

Saat Manson park dady Rosè masuk ke ruangan itu dengan kakek nya yang terduduk lemas di kursi roda yang di dorong oleh Alice kakak nya, serta mommy nya di sebelah kanan Alice.

"MANSON PARK KAU MELAKUKAN YA LAGI?!!!!!!. BERAPA UANG YANG DIA TAWARKAN PADAMU ANJING!!! SIALAN!." Bentak Rosè meurka memaki ayah nya.

"Maaf Rosè, daddy terpaksa melakukan nya. Prusahaan Deddy di ujung tanduk." Maaf Manson tapi tidak ada penyesalan  di wajah nya melain kan wajah puas.

"Masih seperti dulu." Kekeh sinis Rosè menatap daddy nya.

"Masih mengutamakan harta dari pada keluarga mu. Mulai dari mamaksa Alice menyadi penerus mu padahal dia ingin menjadi pengacara. Lalu maksa ku danSean menjadi bagian dunia hitam mu. Lalu membiarkan kami tersiksa dan Sean mati hanya karena uang. Lalu kau menghianati ayah mu sedniri juga karena harta.  Sungguh sial kakek memiliki kau sebagai anak,  juga ke sisalan kau menjadi ayah ku sialan." Ujar Rosè sakras menatap tajam daddy nya tajam dan mengepalkan tangan nya kuat menahas perasaan nya yang rasanya ingin menagis sekarang.

Kepalan tangan Rosè mengendur saat merasakan sebuah tangan mengaggam tangan nya. Tanpa harus menoleh dia tau siapa pemilik tangan itu siapa lagi kalau bukan Lisa sang keksaih hati nya.

"Maaf kan kakak Rosè. Kakak tidak sanggup melihat perusahaan yang sudah kakak ambil alih beberapa tahun ini bangkrup." Ujar Alice penuh penyesalan.

"Tutup mulut mu. Kau tidak beda jauh dengan daddy mu yang gila harta itu. Kau juga lebih mementingkan uang dari pada kakek yang selama ini menjaga dan menudkung mu selama ini." Maki Rosè pada Alice kakak nya. Sungguh dia tidak menyangka bahwa Alice juga ssbelas duabalas dengan daddy nya.

"Mommy---."

"Kau juga sebaik nya diam. Tidak usah memberi pembelaan jika kau hanya ingin mengatakan bahwa kau terpaksa mengikuti ke inginan Manson agar tidak menjadi istri yang durhaka." Sakras Lisa saat melihay Mommy Rosè ingin memberi pembelaan.

Karena jika tidak mungkin airmata Rosè akan tumpah, maka sia-sia usaha Rosè sedari tadi menhan perasaan nya yang hancur.

"Kenapa kau tidak menangis sialan?.!" Sentak Han Mi Rae kesal karena Rosè tidak menunjukan kerapuh hanya walau hati nya sudah hancur karena keluarga nya.

"Dia tidak selemah dan semeyedihkan diri mu." Jawab Jisoo sudah berdiri di sebelah Lisa.

"Dasar wanita gila." Sakras Jennie memaki Han  Mi Rae.

Rosè berjalan dengan pelan ke arah keluarga  nya lebih tepat nya ke arah kakek nya yang duduk lemas di kursi  roda yang sekarang menatap nya sendu.

"Kakek maaf." Lirih Rosè dengan menyamakan tinggi nya dengan sang kakek yang duduk.

"Maaf kan Rosè. Tidak bisa menjaga kakek. Maaf maaf maaf maaf." Ucap Rosè lirih merasa bersalah pada kakek nya.

"Jangan minta maaf pada kakek. Ini bukan salah mu." Kakek mengusap lembut rambut blonde nya dan Rosè langsung memutup matanya menikmati usapan kasih sayang dari kakek nya.

"Sudah cukup kamu menderita karena dendam dan benci nak. Kakek mohon seleesaikan semuanya di sini. Dan hidup lah dengan bahagia bersama kekasih mu dan keluarga mu nak." Ucap kakek dengan penuh haral bahwa cucu nya agar hidup bahagia layaknya remaja se usianya.

"Rosè janji. Setelah ini Rosè akan hidup bahagia dan menyelesaikan semuanya dn hidup baru kek. Rosè janji." Ucap Rosè menahan tangis nya dan memeluk kakek nya dengan erat.

DRAK & PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang