Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
Maaf lama Up nya.Setelah mereka berempat duduk, mereka hanya asik menyantap hidangan yang ada di meja. Dan 2 orang lainya yang tadi terlebih dahulu di dalam sibuk berbasa-basi dan tertawa ringan.
"Tuan Im, katakan tujuan mu memangil ku kemari!." Jenni yang sudah jengah melihat suasana palsu itu membuka suara.
"Kami ingin mengundang kalian untuk bergabung dengan Redmax."
"Kalian sudah di isi dengan 5 mafia. Lalu untuk apa kami ikut?." Tanya Lisa dengan dingin.
"Jika kalian bergabung dengan kami, maka pasar mafia kita akan setara dengan Dragon, bahkan kita bisa menekan mereka." Ujar Tuan Im dengan penuh semangat.
"Aku menolak bergabung dengan kalian." Timpal Rosè dengan tegas.
"Kenapa, Bos B?, kita bisa untung besar dan wilayah kita semakian luas."
"Aku malas untuk memenuhi keinginan kalian yang serakah itu. Aku malas harus berperang setiap waktu." Ujar Rosè dingin.
"Hahhahahaah, bos B pasti bercanda. Kiya ini Mafia wajar kan saling membunuh satu sama lain. Anggap saja kita bersenang senang. Bukan begitu?." Tuan Im menatap Lisa, Jenni, dan Jisoo untuk meminta persetujuan.
"Maaf tuan Im, saya tidak sehina anda, menjadikan nyawa sebagai lelucon." Ucap Jisoo sambil meminum waine nya.
Lisa dan Jenni mengangguk setuju dengan ucapan Jisoo.
"Ayo lah, kalian jangan munafik seperti itu."? Tuan Im berusaha membujuk.
"Sekali tidak, maka tetap tidak." Ucap Rosè datar dan penuh penekanan dan langsung berjalan menuju pintu.
Prang!!!
Tiba-tiba sebuah gelas melesat dengan cepat melewayi kepala Rosè dan pecah mengenai tembok.
"Jangan kurang ajar kamu wanita jalang." Seseorang langaung mengatai Rosè.
Rosè berbalik dengan wajah datar dan melihat siapa yang melempar, ternyata Tuan Han rekan Tuan Im.
"Hahahahahahahahahahaahab." Rosè tertawa datar dan dengan cepat menembak tangan kanan peria itu.
Dor!!
"Aaakhhhh." Tuan Han meringkun kesakitan.
Ketiga orang itu menatap Rosè dengan kaget, tapi tidak lama. Mereka langsung mengeluarkan semirik mereka.
"Saya juga menolak untuk bergabung Tuan Im." Ucap Lisa langsung berdiri.
"Dan tuan Im anda jangan harap bisa berkerjasama dengan saya lagi tuan Im." Timpal Jisoo juga langsung berdiri setelah menghabiska waine di gelas nya.
"Tuan Im, saya pergi." Ucap Jenni singkat dan langsung menuju pintu keluar di ikuti Lisa,Rosè, dan Jisoo.
Tuan Im diam mematung di tempat nya, karena pupus sudah harapan nya. Karena Keempat gadis itu adalah kunci kerberhasian nya. Tapi itu sirna begitu saja.
"Ini semuq gara-gara kau Han, ck!" Tuan Im meningalkan rekan ya meringis kesakitan di lantai.
Mereka sampai di parkiran dan lamgsung menuju mobil masing-masing yang bersebelahan di sambut oleh anak buah mereka dengan sopan.
"Pembalsan yang bagus Bos B." Ucap Lisa dengan semirik nya.
"Terima kasih bos R, tapi jika kau di posisinku kau pasti membolongi kepala nya." Ucap Rosè dengan semirik nya.
"Sampai jumpa kembali." Ucap Jenni langsung masuk ke mobil nya.
"Sampai jumpa kembali, semoga hari kalian menyenangkan." Ucap Jisoo langsung masuk mobil
Lisa,dan Rosè hanya mengangguk dan masuk ke mobil juga.
"Ahhh, rasaya akan seru jika bertemu mereka lagi." Jisoo.
"Ingin rasanya bertemu dengan mereka lagi." Jenni.
"Jika bertemu lagi hal menarik pasti akan terjadi." Rosè.
"Semua akan menjadi seru jika bisa bertemu mereka lagi." Lisa.
Dalam perjalan mereka larut dalam pikiran masing-masing, bagaimana keseruan yang akan terjadi jika mereka kembali bertemu lagi.
TBC.....
MAAF PENDEK YA TEMAN-TEMAN.
AKU BINGUNG BAGAI MANA MEMBUAT CERTIA DI CHAPTER INI.
JANGAN LUPA VOTE&KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAK & PINK
Ficção GeralMengisahkan 4 gadis yang tinggal serumah, dimana mereka sangat manis dan ramah di sekolah. Nmaun sangat dingin dan kejam di malam hari.