"Jennie mana?." Tanya Lisa pasa Jisoo dan Rosè saat tidak melihat Jennie di meja makan.
"Masih dandan mungkin." Timpal Jisoo sibuk menyiapkam makanan di dapur.
"Ngapain sih dandan. Udah cantik jugak." Ucap Lisa santai dan duduk di sebelah Rosè.
"Aku tersakiti. Kau tidak mengatakan hal itu padakau." Ucap Rosè menatap Lisa tajam.
Seketika Lisa menjadi kikuk mendengar ucapan datar Rosè di sertai tatapan tajam nya.
"Tapi tetap cantikan kamu kok." Ucap Lisa sambil mengacak-acak rambut Rosè.
"Iiiiih, kan berantakan lagi." Rengek Rosè manja merapikan rambut nya.
"Utututu, jangan ngambek dong. Sini aku rapiin." Lisa langsung merapikan rambut Rosè.
Rosè memandang wajah Lisa lekat dan tatapan nya jatuh ke binir tebal Lisa, sehingga mabuat Rosè menelan ludah nya pelan. Tah keberanian dari mana dengan yakin dan cepat Rosè menempelkan bibirnya pada bibir tebal itu.
Awal nya hanya menempel tapi perlahan jadi kecupan kecil, Lisa kaget dengan aksi Rosè tapi kemudian dia tersenyum kecil lalu membals kecupan itu menjadi ciuman dan lidah mereka beradu satu sama lain dan menjelajahi setiap inci bibir itu.
PRAK!!!
"YAK SIALAN APA YANG KALIAN LAKUKAN!!!!."
Terdengat suara kacaa pecah dan teriakan yang menggelegar membuat mereka melepaskan pangutan bibir merek dan menolah ke arah suber sura.
Mereka melihat Jisoo yang terbengong sampai menjatuhkan panci kaca yang berisi sarapan pagi mereka, serta wajah marah Jennie yang baru turun dari lantai dua.
"Manis." Ucap Rosè mengusap bibir bawah Lisa dengan ibu jarinya tidak mempedulikan dua orang jomblo itu.
"Ck! Sialan masakan gua!." Sentak Jisoo setelah sadar dari kekagetan nya.
"Dasar pasangan gila, kalu ingin bermesaran lihat tempat. Menodai mataku saja." Omel Jennie mendekat ke arah mereka.
"Ck, ayo lah Jennie siapa yang tahan dengan bibir Lisa yang manis nan menggoda ini." Celetuk Rosè mengsuap-usap bibir Rosè.
"Sayang jangan begitu, nanti yang jomblo iri lo." Ucap Lisa mengenggam tangan Rosè sambil menyindir Jisoo dan Jennie.
"Bermesaraan lagi gue colok lo." Ancam Jisoo mengayunkan garpu ke arah mereka.
Hanya di tanggapi dengan kekehan mengejek dari Rosè dan Lisa, mereka tidak takut melihat ke marahan dan kekesalan Jisoo serta Jennie.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini Jisoo Cs sedang asik menyantap makanan mereka di kantin sambil bercanda ria dan tentunya minus Lisa dan Rosè yang katanya ketoilet dulu.
"Si Lisa mana?." Tanya Seulgi yang dari tadi penasaran.
"Iya, si Rosè juga mana?." Timpal Joy.
"Gak tau." Dingin Jisoo.
"Mati mungkin." Timpal Jennie gak kalah dingin.
"Dingin banget, kalian ada masalah?." Tanya Seola kahwatir.
"Kesal aja sama mereka." Adu Jisoo.
"Kenapa mereka jahilin kalian lagi?, biasanya juga gitu tapi kalian gak sedingin ini." Ucap Irene.
"Gimana gak kesal cobak, gue lagi capek-capek masak, pas mau ke meja makan gue lihat tu orang ciuman. Dan sial nya masakan gua jatuh jadi gak jadi sarapan." Asu Jisoo kesal
"Gilak aja mereka mesra-mesraan di depan gue yang jomblo. Kan jadi pengen gue." Kesal Jennie dan di akhiri rengekan.
"Apa ciuman?." Kaget Seulgi.
"Mesra-mesaraan." Beo Joy gak kalah kaget.
Hanya di angguki oleh jenros.
"Maksud nya?, yang jelas dong?." Tiba-tiba Irene kesal
"Iya Rosè sama Lisa jadian." Jawab Jisoo menuntaskan rasa penasaran mereka.
"APA!!!!!." Teriak merka barengan dan kaget. Membuat semua orang di kantin melihat ke arah mereka.
"Ada apa nih?." Tanya Lisa baru sampek di kantin dan mendengar teriakan teman-temam nya.
"Iya, seru bangey kelihatan nya. Sampek suara kalian tersengar sepenjuru kantin." Timpal Rosè mendudukan dirinya dan di ikuti Lisa.
"Serius lo berdua jadian?." Tanya Joy gak sabaran.
"Iya, kenapa?." Sinis Lisa.
"Biasa aja Lis, kita cuman tanya lo." Ucap Seulgi menyadari ke sinisan Lisa.
"Selamat ya buat kalian berdua, gue bahagia buat kalian berdua." Ucap Seola bahagia.
"Karena lo berdua dah jadian. PJ nya mana?." Pinta Irene.
"Tenang, kalian makan aja sesuka kalian, biar Lisa yang bayarin." Ucap Rosè.
"Loh, kok cuman aku kamu juga dong." Protes Lisa.
"Kamu sayang gak sama aku?" Tanya Rosè.
"Sayang dong." Lisa
"Cinta?." Rosè.
"Banget." Lisa.
"Kalau cinta mana buktinya?." Tanya Rosè pura-pura ragu.
"Mau bukti apa, untuk membuat kamu bahagia apa pun akan kulakukan, bahkan nyawa aku sendiri taruhan nya pun aku rela." Ucap Lisa sangat tulus pada Rosè.
Rosè memandang Lisa dalam, mengabaikan tatapan kesal dan muak teman-teman nya yang melihat ke mesraan mereka.
"Kamu bilang untuk ku nyawa pun kamu relakan, tapi untuk mengeluarkan uang buat traktir mereka aja kamu protes." Celetuk Rosè tiba-tiba membuat Lisa cengo.
"Hahhahahahahah muka lo Lis." Pecah sudah tawa Seulgi.
"Hahahah bisa banget lo Rosè." Joy
"Tadi gua mau colok mata lo berdua tapi gak jadi, hahahahahah." Tawa Jennie
"Mampus lo Lis di kerjain." Maki Irene
"Kasian gua Lis, gombalan lo cuma jebakan monyet." Ejek Seola.
Pipi Lisa merah menahan malu karena di kerjai Rosè serta di tertawakan oleh teman-teman nya. Dan kesal juga pada Rosè tadi semua yang di ucap kan Lisa adalah murni dari hati nya. Tapi tau-tau hanya di buat jadi becandaan oleh Rosè.
Lisa berdiri dengan segera dan mencium bibir Rosè kasar dan memeras dada Rosè cukup kuat. Hanya di lihat oleh teman-teman nya.
"Akhhhh." Rintih Rosè mendapat perlakuan Lisa.
"Yak SIALAN!!." Maki Rosè marah mengejar Lisa yang langsung kabur dari sana.
"Yak Lisa sialan!." Maki Joy.
"Mau kemana woi, ni makanan siapa yang bayarin!!." Triak Seulgi.
"Dasar Lisa ayam, beraninya lo ngejek kita!!." Teriak Seola.
"Mati aja lo bangsat." Maki Jennie
"Sialan lo." Maki Jisoo.
"Sialan kan jadi pengen gua." Triak Irene.
Lisa tidak mempedulikan kanya dan terus berlari sambil tertawa berhasil mengejek teman-teman nya, dan berhasil memberi Rosè pelajaran karena mengerjai nya. Namun Lisa juga harus memperisapkan nyawa karena membuat Rosè maraha.
"Nah seekarang sudah lengkap. Tertawa bahagia lah Rosè. Karena sebentar lagi lo akan hancur dan kehilangan orang-orang yang lo sayang. Seperti gue yang udah ke hilangan orang tua gua" batim seseorang.
TBC............
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAK & PINK
General FictionMengisahkan 4 gadis yang tinggal serumah, dimana mereka sangat manis dan ramah di sekolah. Nmaun sangat dingin dan kejam di malam hari.