35

340 37 4
                                    












Di rumah sakit tepat nya ruang rawat VIP, Joy asik memainkan HP nya sendirian karena teman-teman nya udah pada pulang sejak sore dan ibunya sedang ke kantin.    

Dan sudah dua hari Joy di rawat, lukanya tidak ada yang parah hanya luka memar karena benturan dan pukulan, tapi masih perlu perawatan intensif.



Cklek

Tiba-tiba pintu terbuka masuk lah seseorang ke dalam ruangan itu, tapi Joy mengabaikqn nya karena dia pikir ibunya lah yang datang.

"Tidak memiliki kewaspadaan." Celetuk orang yang masuk itu setelah beridri di sebalah bangkar Joy.


"Siapa?." Sentak Joy kaget karena mendengar suara bariton berbeda dengan suara lembt ibunya.


"Kamu tidak perlu tau aku siapa." Kekeh pria itu.

"Apa kamu tidak mau balas dendam pada mereka?." Lanjut pria itu.

"Mereka?." Beo Joy bingung.

"Iya, mereka. Lisa dan Rosè." Ucap pria misterius itu.

"Itu urusan lo sama mereka." Jawab Joy sante.

"Apa kamu tidak ada niatan untuk merebut Lisa dari Rosè?, aku tau kamu sangat mencintai Lisa pada pandangan pertama. Apa kamu tidak cemburu melihat kemesraan mereka. Kalau aku di posisi kamu aku akan memperjuangkan cinta ku, merebut nya dari orang lain dan menjadi kan nya milik ku seorang." Bujuk pria itu.

"Mereka saling mencintai, sangat sulit memisah kan mereka. Sebenar nya gua marah dan benci pada Rosè karena merebut Lisa ku. Tapi Lisa sangat mencintai Rosè, dan aku tidak mau Lisa bersedih." Ucap Joy dengan sendu.

"Kalau kamu melenyap kan Rosè, otomatis Lisa pasti akan sangat terpukul, dan saat itu lah kamu masuk menemani dan mensuport Lisa, sehingga dia bergantung pada mu." Ucap pria itu.

Sontak Joy kaget melenyapan Rosè?, dia memang membenci Rosè tapi untuk membunuh Rosè  dia tidak berani.

"Hubungi aku jika kamu sudah yakin." Ucap Pria itu memberikan kartu namanya pada Joy dan di terima oleh Joy dengan ragu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mereka sudah mencium pergerakan kita." Ucap seseorang di telepon.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?." Tanya wanita misterius itu.

"Mereka sedang melacak keberadaan ku, kamu ulur waktu di sana agar aku bisa terbang ke korea dan langsung kita habisi mereka." Ucap seseorang di sebrang sana.

"Akan ku pikirkan caranya." Ucap wanita misterius itu dan langsung mematikan sambungam telepon  kemudian memandang foto Rosè dan kakek Rosè yang di pajang dengan ukuran besar di dinding dengan seringai kejam.

"Sebenar nya aku ingin main sahabat-sahabatan dengan mu  Rosè, tapi keinginan membunuh mu dan pria tua itu jauh lebih besar."  Gumam gadis misterius itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di sebuah cafe yang pelanggan nya hari tidak ramai, di sudut cafe duduk lah tiga orang gadis cantik dengan makan dan minuman di depan mereka.

"Gua gak nyangka Lisa akan sekejam itu menghajar Joy." Ucap Seulgi di sela-sela makan mereka.

"Iya, gua jadi takut sama mereka. Kalian lihat kan tatapan senang Lisa waktu menyiksa Joy, dan reakasi Jisoo, Jennie, serta Rosè nanpak biasa saja melihat nya." Ujar Irene bergidik ngeri mengingat wajah kejam Lisa.

DRAK & PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang