46

293 37 3
                                    







Saat ini Rosè sedang di kantor prusahaan keluarga yang di kelola Alice semala tujuh tahun belakangan ini. Tiga hari setelah ke jadian di apartement  Alice mendatangi Rosè dan meminta bantuan Rosè dengan  memohon-mohon. Dan dengan berat hati Rosè menyetujui nya dan sekarang dia sedang fokus berkutat dengan setumpukan kertas ditemani laptop nya.

Hingga fokus nya teralihkan dari laptop saat ponsel nya berbunyi dan tertera nama Juan di sana.

"Hallo."

"Kami sudah menemukan kebradaan Han Mi Rae bos."

"Di mana?."

"Tidak jauh dari daerah sungi Han bos. Dan dari infotmasi yang saya dapat. Han Mi Rae sedang menghukum Kim Hyun-jung karena dia mengatakan bahwa bos sudah tau perihal mereka bos."

"Baiklah. Tetap awasi pergerakan nya. Dan tekan semua rencana yang ingin di lakukan. Agar dia keluar dengan sendirinya dan menghantarkan nyawanya."

Ujar Rosè dingin dan tanpa mendengar jawaban dari sebrang, Rosè langsung mematikan sambungan telepon dan berseringai.

"Ahh. Wajah tersiksa Seola pasti sangat nikmat untuk di lihat." Gumam Rosè dingin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lisa memacu motor nya dengan kecepatan penuh, menuju rumah kosong yang jauh di dalam hutan.

"Dimana Joy? Dia masih hidup kan?." Tanya Lisa pada Win

"Masih bos, di ruang penyiksaan bos."

Lisa langsung berjalan ke ruangan yang di maksud oleh Win, dan di dalam ruangan dia melihat Joy yang di gantung dengan tangan di rantai dengan mulut tertutup agar tidak berisik.

"Ingin bebas?." Tanya Lisa dingin

Di balas anggukan lemas oleh Joy.

"Rawat dia sampai dia memiliki tenaga Lalu lepas kan dan jangan sampai dia tau jalan ke mari." Titah Lisa dan kemudian menemui Win di luar rumah yang sedang duduk menyesap rokok nya.

"Bagaimana dengan tugas mu?." Tanya Lisa.

Sontak membuat Win kaget dan langsung berdiri membuang rokok nya dan menunduk minta maaf pada Lisa.

"Semuanya lancar sesui rencana bos." Jawab Win.

"Bagus. Tinggal kan rumah ini, kita akan menggunakan nya untuk panggung besar nanti nya." Jelas Lisa lalu memacu motornya meninggal kan rumah di tengah hutan itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ini semua gara-gara mu!." Sentak Han Mi Rae marah menunjuk tajat Seola.

"Sejak  kapan? Sejak kapan Rosè tau tentang dirimu sialan?!" Murka Han Mi Rae.

"Aku tidak tau sejak kapan, tapi dia mengatakan  nya saat dia memergoki ku saat berduaan dengan Lisa." Jelas nya menunduk takut.

"Arrrrggggghhhh." Gerang Han Mi Rae frustasi.

"Aku yakin  sejak lama. Karena semua rencana ku selalu ada yang mengagal kan nya." Ujar Han Mi Rae lagi.

Seola tetap menunduk takut, dia hanya akan bicara saat Han Mi Rae bertanya dan memintanya berbicara.

"Lalu kenapa Jennie dan Jisoo menyuruh orang untuk mengawasi kau?." Tanya Han Mi Rae.

"Saat itu aku tidak sengaja keceplosan." Ujar Seola dan sedetik kemudian sebuah besi mendaray di tubuh nya. Ya Seola di pukuli lagi oleh Han Mi Rae.  Dan Seola hanya bisa menahan sakit dan mengis dalam diam.

DRAK & PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang