Viora dan Rey tengah berjalan menuju parkiran, acara MPLS hari ini baru saja selesai.
"Ra nanti anter ke indojuni dulu ya." Ucap Rey.
"Ayok aja kan gue nebeng sama lo."-Viora.
Baru saja Rey akan menaiki motornya, tetapi seseorang memanggil Viora.
"Kak Vio!!!" Panggil Daniel.
"Ada apa?" Tanya Viora.
"Ada yang pengen gue omongin kak, jadi kak Vio mau gak pulang bareng?"-Daniel.
"Woy kudaniel lo gak liat dia mau balik sama gue!!" Seru Rey.
"Liat lah kan gue punya mata, tapi ini masalah soal OSIS." Ucap Daniel.
"Omongin disini!! Toh gue juga anggota OSIS, jabatan gue juga lebih tinggi daripada elo!!"-Rey.
"Gak bisa kak Rey, gue mau bicara berdua doang sama kak Vio."-Daniel.
Viora hanya menghela nafas lelah mendengar perdebatan antara keduanya, badmood Viora saat ini semakin memuncak karena dua orang yang masih adu argumen itu.
"Viora balik sama gue." Semuanya terdiam.
Viora menoleh ke sebelahnya, terlihat Samudera yang mengenakan helm fullface nya.
"Loh Sam kan kamu mau anter aku!!!" Ucap Silla, perempuan yang di kantin tadi.
"Lo masih punya kaki jadi pergi sendiri, lagian Viora pacar gue sedangkan lo cuman mainan gue." Ucap Samudera sambil menarik tangan Viora menuju motor sportnya.
Rey, Daniel, dan Silla masih terdiam melihat sikap Samudera itu. Apalagi sekarang Samudera terlihat tengah memakaikan helm pada Viora dan membantunya naik.
Sebelum melajukan motornya, Samudera menatap Daniel mengejek, membuat Daniel berdecih.
"Noh mending lo anterin pulang tuh cewek." Sinis Rey, ia lalu meninggalkan kedua orang itu.
.
.
.
.
.
Samudera memarkirkan motornya tepat di depan pintu utama mansion ayah tirinya itu, ia lalu memberikan helm dan kunci motornya pada penjaga di sana.
Saat berjalan menuju kamarnya ia tak sengaja berpas-pasan dengan Yuan yang sepertinya akan menuju ruang makan karena sudah masuk jam makan malam.
Langkah Samudera terhenti saat Yuan mencekal lengan atasnya, Samudera juga menahan nafas saat Yuan mendekatkan wajah pada perpotongan lehernya.
"Lo balik sama Viora?" Tanya Yuan setelah menjauhkan kembali wajahnya tetapi tangannya tetap mencekal lengan atas Samudera.
"Ck iya." Jawab Samudera.
Tangan Yuan lalu menepuk bahu Samudera, tak lama ia berbisik pada pemuda itu.
"Berani lo buat temen gue nangis, abis lo di tangan Rey." Ancam Yuan setelah itu ia kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Samudera.
Samudera menggeleng pelan dengan ancaman dari Yuan, ia lalu menuju ke kamarnya untuk segera membersihkan diri dan bergabung untuk makan malam.
Alex memijat pangkal hidungnya pelan, ia sedikit pusing dengan kelakuan putra dan putrinya.
"Dia Alice seorang supermodel." Ucap Alex memperkenalkan seorang wanita dengan pakaian seksinya yang sekarang duduk di depan Samudera dan Yuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Teen FictionKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...