Yuan dan Olin saat ini tengah berbaring sambil kipas-kipas. Karena sebagian besar anak-anak disana beragama Islam, maka acara di jeda saat sebelum dzuhur dan akan di lanjut pukul 1.
"Ini si Rey niat banget bawa karpet ya." Ucap Olin.
"Enggak juga, gue tadi pagi liat tuh anak ngambil nih karpet dari gudang sekolah." Ucap Cita yang duduk di kursi sambil memakan es krimnya.
Yuan bangun untuk duduk, di tenda itu hanya ada mereka bertiga sedangkan yang lain menunaikan shalat, sebagian juga ada yang pergi ke tenda-tenda kelas lain.
Tak lama Viora, Rey, dan Hael datang sehabis dari musholla. Mereka lalu ikut duduk di karpet sambil bermain handphone.
"Itu si Fahri, Rasya, sama Shifa ngapain bawa speaker musholla anjir?" Ucapan Cita berhasil membuat mereka semua berdiri, dan terlihat tiga manusia itu tengah berjalan ke arah mereka sambil membawa speaker.
"Lu pada ngapain bawa speaker?" Tanya Rey.
"Daripada bosen mending dangdutan." Jawab Rasya, anak itu terlihat tengah menyambungkan bluetooth speaker dengan handphone nya.
Seluruh murid yang ada di sekitar lapangan menatap tenda kelas 12-2 saat musik mulai terdengar, bahkan panitia hanya bisa ngelus dada sabar.
"Gak ada lagu lain apa ya?" Tanya Yuan pada Olin.
"Muak banget gue denger nih lagu." Jawab Olin. Bukannya apa, tapi ia sedikit malu, karena Rasya memutar lagu lugowo yang lagi trend di aplikasi tiktok.
"Ganti sekarang atau gue tendang masa depan lo!!!" Ancam Hael membuat Rasya ciut dan mengganti lagunya.
"Tanam.... Tanam ubi~~~ tak perlu di bajak....... Orang kayak babi~~~ mari kita bantai saja~~~~~"
Viora menghela nafas saat mendengarkan nyanyian serempak dari teman-temannya itu. Mereka bakalan laku gak sih kalau dia jual di toko oren.
"MERIAHKAN HARI INI!!!!! KITA NYANYI RAMAI-RAMAI!!!!!!!" Teriak Rasya.
Melihat kelas 12-2 semakin menggila, panitia segera memulai kembali perlombaan. Mendengar perlombaan futsal yang akan dimulai, Rasya langsung mematikan speakernya dan duduk anteng begitupun dengan yang lain.
Yang akan tanding futsal kali ini adalah dari kelas 11 dan 12, untuk kelas 10 sendiri, tim mereka memilih mengundurkan diri daripada harus pulang dengan kekalahan telak.
Kelas 11 di ketua-i oleh Rizky dan kelas 12 oleh Samudera, setelah memutuskan bola di menangkan oleh kelas 11. Samudera bersiap di tempatnya begitupun dengan Naresh.
Rizky memberikan bola kepada temannya yang lain, dan mendekati Daniel.
"Mainnya kalem aja, jangan nyari masalah. Apalagi sama bang Samu." Pesan Rizky.
Sorakan-sorakan terdengar sangat keras, apalagi nama Naresh yang di teriaki oleh para siswi.
"Rizky semangat!!!!!" Teriak Nata.
Rey yang mendengar itu melirik sinis Nata.
"BOCAH THAILAND MENDING LO NYERAH AJA!!! BADAN KECIL GITU JUGA!!!" Teriak Rey.
"KECIL-KECIL GINI JUGA KEKUATAN GUE SETARA SAMA ULTRAMEN YA!!!!" Teriak Rizky.
"Untuk ibu ketuplak dimohon tenang, karena perlombaan futsal akan dimulai." Peringat panitia saat Rey akan kembali berteriak.
"Aaakkkkkhhhhhhh"
Pekikan dari para siswi membuat Yuan tersedak minumannya, baru saja Yuan akan memarahi mereka tetapi sudah di wakili oleh Hael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Teen FictionKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...