10

31 26 5
                                    

Setelah selesai dengan acara perlombaan para paguyuban berencana akan menginap di rumah Hael, kebetulan dirumahnya tengah sepi karena sang ayah yang harus keluar kota bersama ibu juga adik-adiknya.

Rey dan Olin terlihat memimpin jalan, Rey itu kalau bawa motor suka ngebut bahkan Olin yang tengah menyedot es boba nya harus hati-hati. Dibelakang terlihat Hael yang membawa motor sendirian, dan terakhir terdapat Viora yang mengendarai motornya dengan Yuan yang ia bonceng.

Mereka bertiga mulai memasuki jalan perumahan, dan Yuan masih asyik memakan cirambay yang ia beli tadi sebelum pulang.

"Ini si tetehnya punya dendam deh, pedes banget njir." Ucap Yuan.

"Minumlah." Ucap Viora, karena Yuan terlihat kepedasan.

"Gak bawa minum, ngebut ra mau minta minum ke Olin." Pinta Yuan.

Viora mulai menaikan kecepatan motornya, Hael yang tersalip sedikit terkejut apalagi saat Yuan berteriak sangat kencang.

"WOY YANG DI DEPAN BAGI MINUM ATAU NYAWA LO MELAYANG!!!" Teriak Yuan.

Rey dan Olin yang tidak terlalu mendengar teriakan Yuan sedikit memelankan motornya.

"BAGI MINUM!!!" Teriak Viora.

Olin yang masih kurang konek lalu mengacungkan es bobanya, dengan cepat Viora kembali menambah kecepatan. Dan saat mereka sejajar, tangan Yuan berhasil meraih es boba Olin.

Olin terdiam saat es bobanya di ambil, hingga. "WALAH JANCOK ES BOBA GUE WOY!!!!" Teriaknya.

Sedangkan Yuan yang sekarang sudah di depan mereka sedikit menoleh dan meminum es boba Olin.

"Ahh mantab!" Ucapnya sambil mengusap tenggorokannya.

Tak lama mereka sudah sampai di depan rumah Hael, tanpa melepas helm Olin langsung menghampiri Yuan dan memukuli kepala anak itu yang masih menggunakan helm.

"Wadoh!! Ampun.... Ampun... Gue traktir dah ntar." Mohon Yuan, yang berhasil membuat Olin berhenti.

Syuuuttttt

Mereka berempat terkejut saat Hael berlari dengan cepat masuk ke rumahnya, bahkan motornya saja tergeletak tidak di standar.

"Napa tuh bocah?" Tanya Rey.

"Mau setor kali." Jawab Viora yang sambil membenarkan motor Hael.

Mereka lalu langsung masuk, Olin dan Viora langsung menuju kamar Hael sedangkan Yuan di tarik paksa oleh Rey menuju dapur.

Di tangannya sekarang Yuan membawa banyak minuman, sedangkan di tangan Rey juga penuh oleh ciki-ciki. Tenang Hael sudah memberi izin untuk mereka ambil cemilan di kulkasnya.

Sampai di kamar Hael, Yuan menaruh bawaannya di meja. Ia lalu duduk lesehan, sedangkan Viora dan Olin tengah menonton televisi sambil tiduran di tempat tidur Hael.

Rey sendiri menghampiri pintu kamar mandi yang tertutup rapat.

"Lama amat sih!!! Nih gue dah gerah pen mandi." Ucap Rey.

"Bentar elah nih tai gue keras..... Tailah!" Umpat Hael.

"Coba lo ngeden deh." Saran Rey.

"Sini deh lo masuk, lo liat nih gue sekeras apa ngeden nya."-Hael.

"Lo juga ngide amat sih nahan BAB dari pagi."-Olin.

"Kan udah gue bilang, tai gue pilih-pilih tempat."-Hael.

"Alah lo BAB di empang aja pasti keluar."-Viora.

"Berisik nih baru setengah!!!"-Hael.

"Ihhhh anjir dia mau keluar apa masuk sih!!! Di keluarin susah, di masukin lagi aja kali ya."-Hael.

Paguyuban lima sekawan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang