Setelah menyelesaikan Ulangan semester pertama, sekarang para murid tengah mengisi hari-hari bebas dengan Pertandingan antar kelas.
Meskipun cabang pertandingannya tidak sebanyak biasanya, tetapi para murid antusias apalagi hari ini merupakan hari terakhir sekaligus final futsal.
Para pendukung sudah berdiri di pinggir lapangan untuk mendukung tim dari kelas mereka, begitupun kelas yang kalah sejak awal. Mereka tetap menonton, karena penasaran siapa yang akan menang.
Suara sorakan dari arah suporter kelas 12-2 mulai terdengar berisik, bahkan mereka membawa banner cukup besar hingga alat-alat dapur untuk dipukuli.
Suara sorakan semakin terdengar keras saat pemain dari kedua tim masuk.
Sebelum mulai pertandingan, kedua tim bersalaman terlebih dahulu.
Viora maju untuk menentukan bola akan di pihak siapa, ia ketua dari timnya.
Rey, Hael, dan Olin sudah siap di posisi, sesekali mereka juga memutar pergelangan kaki agar nanti tidak terlalu kaku.
Yuan sendiri terlihat menguap di dekat gawang, entah bagaimana ia tiba-tiba saja menjadi seorang kipper. Padahal ia tidak memiliki pengetahuan tentang futsal, sedangkan yang lain sudah memiliki pengalaman.
"Gawangnya bisa di balik aja gak sih, ribet banget harus di jagain." gerutu Yuan.
Pertandingan final futsal putri dimulai saat wasit meniup peluit, bola berada di pihak 12-2.
"AYANG REY SEMANGAT!!!!!" teriak Rizky membuat Rey yang tengah menggiring bola jadi tidak fokus, berakibat bola di rebut lawan.
"ANJIR RIZKY AWAS YA LU KAMPRET!!!!" teriak Rey sambil berlari mengejar bola.
"Salah gue dimana?" tanya Rizky bingung.
"Cok ngapain lo bawa bolanya ke sini dah?!!!" panik Yuan.
Lawan bersiap menendang bola ke arah gawang, tapi Hael dengan cepat mencegah dengan menendang bola terlebih dahulu dan memberikannya pada Olin.
Walau di hadang dua lawan, Olin berhasil melewatinya dan dengan tendangan cukup kuat ia mencetak gol.
"WOY CEWEK GUA ITU!!!!" teriak Naresh bahagia membuat Rizky dan Sam terkejut.
Sadar kelepasan teriak, Naresh berdehem dan memasang wajah tenang kembali.
"REY LO CETAK GOL GUE PARGOY DI TENGAH LAPANG!!!!" teriak Rizky menyemangati.
Rey mendengus mendengar teriakan Rizky, dikira gampang apa mencetak gol.
"Aw pantat gua!!" ucap Rey, saat bola yang di tendang lawan mengenai pantatnya.
"Maju Rey!!" perintah Viora.
Rey, Olin, dan Viora maju untuk menyerang sedangkan Hael berjaga di dekat gawang.
Yuan yang tengah bersandar pada gawang sambil memakan coklat, berdecak sebal saat Hael mondar-mandir di depannya. Padahal bola ada di wilayah lawan sekarang.
"Diem napa!!" ucap Yuan.
"Heh bocil gimana kalau tuh bola tiba-tiba kesini!!! Ini kenapa juga lo malah makan, harusnya lo siap-siap!!!" kesal Hael sambil berkacak pinggang.
Yuan mengangkat bahunya tak peduli.
"Sebagai kipper lo wajib waspada, ini tuh babak final. Lawan kita juga gak main-main, lo harus lebih fo—
"WOY BOLA!!!!" teriak Supporter.
Yuan dan Hael yang tidak mengerti malah menatap bola yang menggelinding masuk ke dalam gawang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Teen FictionKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...