14

23 25 15
                                    

Semua orang yang berada di aula bertepuk tangan saat Rizky dan Daniel naik ke atas panggung, keduanya di pilih sebagai ketua MPK dan ketua OSIS.

Daniel yang pertama memberikan speech sebagai ketua OSIS yang baru, sambil menyampaikan pidato singkatnya Daniel terus menatap ke arah Hael.

"......Dan yang terakhir saya ingin berterima kasih kepada kekasih saya, karena sudah menyemangati saya selama proses seleksi dan pemilihan ketua OSIS."

Ucapan Daniel membuat aula kembali riuh dengan godaan yang tertuju pada Daniel maupun Hael.

"Najis bucin." Ucap Rey.

"Bacot jomblo." Sinis Hael.

Rey memutarkan bola matanya malas, ia berdecih saat melihat Rizky maju untuk memberikan pidato sebagai ketua MPK.

Sudah satu minggu dan selama itu pula keduanya masih bermusuhan, Rey kesal sendiri mengingat kejadian waktu itu. Ia juga sekaligus merasa bersalah pada Yuan karena Handphone yang di hancurkan Nata merupakan hadiah ulang tahun dari mama Zahra sebelum meninggal dunia.

Rey melirik Yuan yang berada di sebelahnya, anak itu terlihat tidak peduli dengan pidato yang di sampaikan oleh Rizky dan memilih memainkan handphonenya.

Sesaat setelah Rizky berpidato, kepala sekolah meresmikan mereka dengan mengetuk palu sebanyak tiga kali.

Selesai peresmian keduanya, semua murid di bebaskan untuk hari pengangkatan ketua MPK dan OSIS dengan menikmati bazar kecil-kecilan yang diadakan di lapangan.





Setelah membeli makanan dan minuman, paguyuban terlihat duduk di tepi lapangan. Mereka menikmati makanan sambil melihat lalu lalang orang-orang di depan sana.

Olin melirik Yuan yang tengah memakan baby crab, setelah kejadian waktu itu Yuan jadi lebih pendiam. Dan itu membuat Olin ragu untuk bertanya tentang Naresh, karena pemuda itu tidak masuk sudah sekitar 3 hari.

Masalah yang membuat dirinya dengan Naresh menjadi bertengkar harus di selesaikan secepatnya.

"Air mata lo gak kering apa dari tadi nangis mulu!!" Kesal Hael karena Viora terus menangis.

"Lo gak akan bisa rasain gimana perasaan gue yang jabatannya dah selesai." Ucap Viora masih menangis dengan mulut penuh dengan sosis.

"Yaudah gampang, lo jadi ketos lagi tapi gak lulus ntar." Usul Rey.

"Gak mao!!!!" Tolak Viora.

"Udah jangan nangis ah!! Tuh ingus lo sampe keluar gitu." Ucap Hael sambil memberikan tisu pada temannya itu.

"Masa jabatan abis kerennya pun ilang." Lirih Rey.

Tiba-tiba secara bebarengan handphone mereka berbunyi, setelah di lihat ternyata itu pesan video dan foto dari grup semua murid SMA 5 Nusantara.

Kelimanya membulatkan mata saat melihat video yang dulu pernah Yuan rekam, mereka juga terkejut saat melihat foto Nata tengah bersama seorang pria tua. Bahkan dalam foto itu terlihat keduanya masuk ke sebuah hotel.

"Ini mata gue gak salah liat kan?!!?!!" Kaget Olin.

"Udah gue kira sih tuh cewek gak bener." Ucap Viora.

"Gila sukanya om om dia." Ucap Hael.

"Lo yang kirim?" Tanya Rey kepada Yuan.

"Lo tau sendiri hape gue rusak, dan gue sama sekali gak punya video salinannya. Gue juga gak pernah foto tuh orang sama daddy sugarnya." Jawab Yuan.

"Terus ini siapa yang kirim??" Tanya Rey, membuat mereka berpikir.

Di depan sana, Nata sudah menjadi pusat perhatian oleh semua murid. Tak sedikit juga yang mengatakan jijik ataupun jalang padanya.

Paguyuban lima sekawan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang