6

45 29 13
                                        

Weekend pagi Rey sudah bangun, bahkan ia sudah memasak untuk sarapan seluruh keluarganya. Meskipun di rumah mereka terdapat pembantu, tetapi sang ibu ingin jika putri-putrinya bisa memasak sendiri dan mandiri.

Hari ini Rey hanya memasak kangkung, ayam goreng, dan sambal. Toh kedua orang tuanya tengah berada di kampung halaman dan hanya ada ia dengan kakak keduanya dirumah, sedangkan kakak pertamanya sudah menikah dan memiliki anak.

Melihat masakannya terlalu banyak, Rey berencana untuk memberikan sebagian ke tetangga sebelahnya.

Dengan sedikit malas, Rey akhirnya pergi ke rumah Rizky yang ada di sebelahnya. Ia yakin jika pemuda itu baru bangun dan belum makan, karena kedua orang tuanya sibuk bekerja.

"ASSALAMU'ALAIKUM!!!! RIZKY OHHHH RIZKY.......... WOY CONGE!!!!!!" Teriak Rey, padahal tepat di sebelahnya terdapat tombol bel rumah.

"Maaf..... saya gak ngasih sumbangan." Ucap Rizky santai sambil membuka pintu rumahnya.

"Gue tonjok oge ginjal maneh." Kesal Rey.

Rey lalu masuk begitu saja ke rumah Rizky, ia lalu menyiapkan masakan yang ia bawa sedangkan Rizky duduk di meja makan sambil memperhatikan Rey.

"Rey lo udah cocok jadi istri gue, nikah yuk." Ucap Rizky membuat Rey salah tingkah.

"Nikah... Nikah... Inget masih sekolah juga!!" Ucap Rey.

"Tapi bener deh Rey, lo tuh ideal banget jadi seorang istri. Tiap pagi bangun buat beli bahan masakan di depan bareng ibu-ibu, gibah lo lancar, masak jago, beresin rumah rajin. Udah cocok deh jadi babu."-Rizky.

"Mending lo makan, perut lo kalo kosong malah otak lo yang jadi sarap."-Rey.

Rey baru akan kembali pulang ke rumahnya, sebelum Rizky menahan tangannya.

"Temenin gue makan.... Please." Mohon Rizky.

Rey mau tak mau mendudukkan diri di sebelah Rizky, mereka berdua lalu mulai sarapan bersama.

"Lo free gak hari ini?"-Rizky.

"Free sih kenapa emang?"-Rey.

"Jalan-jalan yuk"-Rizky.

"Tumben ngajak jalan, biasanya ngajak gelut mulu lo."-Rey.

"Hehehe sekalian nyari hadiah ulang tahun cewek gue."-Rizky.

Rey rasanya jadi tidak nafsu makan, hatinya berisik dengan bunyi kretek kretek saat ini.

"Gimana?" Tanya Rizky.

"Yaudah ayok." Jawab Rey.

Rizky terlihat senang mendapatkan jawaban dari Rey, ia lalu kembali menyantap makanannya.


.

.

.

.

.




Hael mengusap keringatnya dengan handuk kecil yang ia bawa, saat ini ia tengah jogging di salah satu taman.

"Kak Hael!"

Hael menoleh, ia lalu tersenyum saat Daniel terlihat berjalan menghampirinya.

"Lagi jogging juga lo?" Tanya Hael.

"Iya, gue setiap weekend suka jogging disini." Jawab Daniel, Hael mengangguk.

Mereka lalu berjalan bersama, di taman itu terlihat sedikit ramai oleh orang-orang yang juga tengah olahraga pagi atau hanya jalan-jalan biasa.

Paguyuban lima sekawan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang