27

17 24 3
                                    

Hael terbangun sambil meringis merasakan perih pada sudut bibirnya yang terluka, ia juga merasakan sakit di sekujur tubuhnya karena pertarungan tadi.

Hael tidak bisa melihat apapun karena matanya di tutup, kedua tangannya pun di ikat ke belakang, kedua kakinya di ikat pada kaki kursi yang ia duduki.

"WOY ADA ORANG GAK?!!!!" teriak Hael.

"BERISIK HAELDA!!!" teriak Shifa.

"Loh kalian disini juga?" tanya Hael.

"Lo gak liat kita di tutup mata sama di iket hah?!!!!" jawab Rey emosi.

"Kalau gue bisa liat, gue gak mungkin teriak kayak tadi ya Anindya!!!!"-Hael.

"Ya lo jangan teriak di samping gue dong!!!!"-Olin.

"YANG NYULIK TOLONG DONG INI MULUTNYA JUGA PADA DI TUTUP AJA!!!!" - Viora.

"Jangan ege, ntar kita gak bisa teriak minta tolong."-Juli.

"Btw ini siapa yang gak ada?!???"-Shifa.

"Hadir."-Viora.

"Hadir."-Olin.

"Hadir."-Hael.

"Hadir."-Rey.

"Hadir."-Juli.

"Loh Diana, Cita sama, Yuan mana?" tanya Shifa mulai khawatir.

"Depan kalian." jawab Cita.

"HAH!!"

"Masih mending kalian duduk di kursi, ya kita berdua di rante." ucap Yuan.

"Lu pada ngapain bisa di rante sih anjir!!!"- Viora.

"Tadi kita bangun duluan terus berhasil lepas dari ikatan, kita berdua mau kabur tuh ninggalin kalian yang masih pingsan eh malah ketauan jadilah di rantai." ucap Cita menjelaskan.

"Ouh azab mau ninggalin sih itumah." ucap Juli.

"Tapi si Diana gak ada!!!" ucap Yuan.

"Argh bangsat!!! Si Kino pasti sengaja misahin kita sama Diana!" Marah Hael.

"Jangan emosi dulu, kita pikirin gimana bisa lepas dari nih tali." ucap Shifa.













.


.


.


.


.













Rizky baru saja akan memasuki rumah sebelum mama Rey datang dengan wajah khawatirnya.

"Nak Rizky." Panggil mama Rey.

"Eh iya ma ada apa?"-Rizky.

"Kamu tau gak Rey main di mana? Dia belum pulang, katanya mau main di rumah aja tapi di tungguin belum dateng-dateng juga." - mama Rey.

Rizky melihat jam tangannya, ini sudah pukul 4 sore. Seharusnya Rey dan yang lainnya sudah tiba tadi siang.

"Mama tenang dulu, biar iky cari Rey. Siapa tahu Rey main di rumah Yuan tapi lupa ngabarin." ucap Rizky.

"Semoga, makasih ya ky." ucap mama Rey yang hanya di angguki Rizky.

Setelah mama Rey pulang ke rumahnya, Rizky dengan cepat menelpon Yuan tapi tidak aktif. Ia lalu menelpon Sam.

"Kak Yuan juga belum pulang? Bang lo bisa nanya Daniel gak? Gue hubungi yang lain." ucap Rizky, ia lalu memutuskan hubungan teleponnya, perasaannya mulai tak enak.













Paguyuban lima sekawan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang