Lagi dan lagi kelas 12-2 kedapatan jamkos. Sebenarnya Olin dan Hael sudah pergi ke ruang guru untuk menjemput guru 3 jam terakhir, tetapi guru itu bilang malas mengajar pada jam terakhir.
Entah karena terlalu aktif atau gabut, saat ini sebagian besar anak-anak kelas akan bermain kejar-kejaran. Sedangkan sebagian lagi tengah duduk.
"Yang kalah gambreng jadi kucingnya ya." ucap Rasya sambil memegang bola yang terbuat dari kertas.
"Hompimpah alayum gambreng...... Si Fahri pake baju gembel!!!!"
Fahri hanya bisa mengelus dada mendengarnya, sabar dia tuh punya temen hewani kayak mereka.
"YEAY GUE JAGA!!!! LIAT AJA YA LO PADA, GUE BAKAL LEMPAR KERAS-KERAS!!!!" seru Olin yang sekarang siap-siap melempar bolanya ke belakang kelas, karena yang lain sudah berlarian ke sana.
Dengan sekuat tenaga ditambah dendam pribadi, Olin mengunci targetnya pada Rey tapi dengan mudah Rey menghindari lemparan Olin.
Olin segera berlari ke belakang untuk mengambil bolanya itu, dan yang lain berlari ke depan untuk menghindari Olin.
"Kayak itik anjir." ucap Hael melihat kelakuan teman-temannya itu.
Selama 10 menit mereka memainkan permainan itu, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhirinya karena nafas mereka yang tinggal Jum'at-minggu.
Rey terlihat kelelahan sambil duduk di bangkunya, ia lalu memakai kembali sepatunya yang sempat ia lepas.
"Maen zombie-zombie an aja gimana? Nanti kan yang jaga di tutup mata batinnya- eh matanya. Nah yang lain cari tempat supaya gak di tangkep yang jaga." Ajak Shifa yang di angguki oleh seluruh anak kelas.
Mereka semua lalu berkumpul dan memulai hompipah.
"Hompimpah alayum gambreng pak dodo suka hello kitty!!!"
"Buset apes bet gue." Keluh Viora yang harus jaga setelah mereka melakukan hompimpah sebanyak 100 kali karena kebanyakan orang.
"Syukuri apa adanya~~~ hidup adalah anugerah~~~" ejek Rey.
Viora menggunakan penutup matanya, setelah selesai semuanya lalu berpencar mencari tempat pw. Ngomong-ngomong bangku dan meja sudah mereka tumpuk di pinggir-pinggir kelas.
Yuan sudah duduk nyaman di atas tumpukan kursi, ia lalu tertawa saat melihat Rey yang tertangkap dan tengah di gigit oleh Viora.
"Ampuuuunnnn....... Nyeuri-nyeuri teuing teu beunang di ubaran~~~~" Rey menatap naas tangannya yang terlihat jelas bekas gigitan Viora.
Hael dan Olin terlihat mengarahkan Viora ke arah Yuan, mereka melempar banyak barang ke arah Yuan membuat Yuan terpojok.
Viora meraba-raba depannya, dengan kuat ia lalu mengguncang tumpukan kursi itu membuat Yuan pegangan dengan erat.
"ANJIR ANJIR ANJIR!!!! STOP WOY JATOH NIH GUE..... ASTAGHFIRULLAH HARTANTO LO PUNYA DENDAM APA DAH SAMA GUA!!!!" teriak Yuan.
"Lo ngutang pop ice ke gue dan udah nunggak setaun!!!!" balas teriak Viora.
"Yaelah cuma pop ice ntar gue beliin sama tukang jualannya." ucapan Yuan akhirnya berhasil membuat Viora berhenti dan mencari target lain.
Begitulah jamkos mereka diisi, tidak tahu saja mereka kalau kelas-kelas sebelah harus belajar diiringi suara teriakan-teriakan dari mereka.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Teen FictionKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...
