Yuan meregangkan tubuhnya, ia lalu kembali mengambil handphonenya. Sedari pagi, kelas mereka jam kosong. Membuat mereka gabut, bahkan Yuan sampai bosan scroll tiktok.
Yuan melirik ke sampingnya, terlihat Viora juga tengah scroll tiktok. Sedangkan Rey, Hael, Olin, dan Shifa yang duduk di depannya terlihat tidur.
Sebenarnya ia bisa saja tidur, tapi ntah kenapa ia tidak bisa tertidur di ruang kelas.
"Ini gurunya makan gaji melek nih!" Ucap Rasya.
"Gaji buta ya malih!!!! Gue pites juga tuh lidah." Kesal Dina.
"Lagian baguslah jamkos." Ucap Juli.
"Tapi gabut nih!!"-Rasya.
"Bacot marsha, giliran ada guru aja pengen jamkos sekarang dikasih jamkos malah nanyain guru."-Fahri.
"Ayang Fahri mah jahat sama ayang Rasya."-Rasya.
"Rasya gue kick ya lo dari kartu keluarga kelas 12-2!!!" Seru Olin yang terbangun dari tidurnya gara-gara perdebatan Fahri dan Rasya.
"Anjir ini kelas atau pasar malem sih, berisik amat. Tinggal duduk anteng aja susah, gue kepret juga pantat lo pada!!!" Teriak Rey, karena mejanya tak sengaja tersenggol oleh beberapa anak-anak 12-2 yang main kejar-kejaran.
Mendengar teriakan Rey yang tak main-main membuat yang lain terbangun dari tidurnya.
"Masih lama kah jam pulang?" Tanya Hael.
"Baru juga jam 9 anjir." Jawab Olin.
"Udah deh daripada kalian ribut disini, mending kita ke kantin. Bantu kang jualan biar laku jajanannya." Ajak Viora.
"Bilang aja lo mau jajan anjir, tapi gas lah." Setuju Yuan.
Hampir semua anak kelas itu pergi ke kantin, sepanjang koridor mereka mengejek anak kelas-kelas lain yang tengah belajar.
Sampai di kantin semuanya langsung menyebar, Yuan dan Viora yang kebagian memesan makanan pergi menuju gerobak takoyaki.
Setelah selesai memesan beberapa makanan, mereka berdua kembali ke bangku dengan Yuan yang membawa kelapa yang ia akan minum.
"CUY MAEN TEBAK-TEBAKAN PAKE HELM YUKKK!" Ajak Hael yang tiba-tiba datang dengan sebuah helm di tangannya yang entah milik siapa.
Shifa, Rey, Rasya, dan Fahri setuju dengan ajakan Hael. Mereka lalu hompimpa siapa yang akan jaga duluan.
Rey kalah, ia lalu duduk dan memasang helm sedangkan yang lain berdiri di belakang Rey.
Plak!
"Gusti!!" Kaget Rey karena pukulan yang ia terima tak main-main.
"Shifa lo kalau punya dendam sama gue bilang anjir." Ucap Rey.
"Apaan anjir bukan gue!"-Shifa.
Plak!
"HAEL!!!!" Hael berdecak saat Rey menebak dengan benar.
Rey membuka helmnya dan diberikan kepada Hael, setelah memakai helmnya Hael duduk seperti Rey tadi.
Semua yang kelima anak itu lakukan tak luput dari pengelihatan Viora, Olin, dan Yuan. Bahkan Olin merekam nya dengan handphone.
"Anjir!!! Jangan mukul di atas kepala dong, ntar gue tambah bogel gimana!!!" Kesal Hael.
"Derita lo sih itu." Ucap Rey.
"Cukup tahu, Rasya lo yang mukul gue!!!" Tebak Hael dan benar.
Rasya lalu mengganti Hael, cukup lama ia menunggu pukulan dari mereka hingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Fiksi RemajaKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...