7 tahun kemudian........
Di sebuah rumah sakit ternama, terlihat antrian pasien yang lumayan panjang di depan ruang tempat konsel psikolog.
"Sus, bisa tolong beri dokter yang lain untuk mengambil alih sisa pasien saya." minta Viora.
"Memangnya kenapa ya dok?" tanya Suster.
"Saya memiliki janji penting hari ini." jawab Viora.
"Baiklah dok." ucap suster itu.
Viora lalu membereskan barang-barangnya dan melepaskan jas dokternya.
Ia lalu mengambil kunci mobil dan sebuah novel yang berada di atas meja kerjanya itu.
Sepanjang koridor rumah sakit banyak perawat maupun pasien yang mengenalnya menyapa, yang ia sapa balik dengan senyuman.
Sampai di dalam mobilnya, Viora menelpon Olin dan memberitahu jika ia akan berangkat menjemputnya.
Olin menutup teleponnya, ia lalu kembali makan siang bersama tunangannya itu di ruang kantor Naresh.
"Siapa?" tanya Naresh.
"Ora, dia mau jemput ke sini." jawab Olin yang dianggukki Naresh.
Saat Olin tengah fokus makan, Naresh mengeluarkan kotak cincin dari laci di sampingnya. Ia lalu mengambil tangan Olin yang tersemat cincin pertunangan mereka.
Olin menatap bingung Naresh yang melepaskan cincin pertunangan keduanya, tapi ia terkejut saat cincin baru Naresh sematkan.
"Aku bukan orang yang romantis, tapi dengan cincin ini aku mau kamu terus hidup di sampingku. Selalu ada di saat susah dan senang ku, so will you marry me ibu guru Olin?"
"Emangnya aku boleh nolak?"
"Pilihannya cuma ada yes or yes sih."
Olin terkekeh mendengar ucapan Naresh, "Dasar!"
Naresh tersenyum, ia lalu mengecup punggung tangan Olin cukup lama.
"Terima kasih sudah hadir di hidupku my angel." ucap Naresh dengan tulus.
"Kembali kasih, my prince." ucap Olin sambil tersenyum.
Keduanya lalu saling pandang cukup lama, hingga suara batuk yang di buat-buat terdengar.
"Permisi boss tapi istri anda saya culik terlebih dahulu." ucap Hael.
"Lain kali ketuk pintu bukannya batuk." ucap Naresh.
"Nyenyenyenye...... Serah gue lah, dah ya gue mau ada cara sama bini lo. Lo kerja yang bener jangan nyusahin gue mulu." ucap Hael.
"Lah kan lo sekertaris gue, jadi itu kerjaan lo lah."-Naresh.
"Gue aduin Daniel ya lu biar perusahaan lo kehilangan satu kerja sama."- Hael
"Gampang, gaji lo tinggal gue potong."-Naresh
"Anu lo yang gue potong nyaho lu!!!"-Hael.
Pusing dengan pertengkaran calon suami dan sahabatnya, Olin menyeret Hael untuk segera pergi dari sana.
Lagipula ia bingung kenapa Hael bisa-bisanya menjadi sekertaris Naresh padahal Daniel sudah memohon-mohon kepada Hael agar menjadi sekertarisnya saja.
Sampai di lobby keduanya sudah di tunggu oleh Viora.
"Lama lu pada!" kesal Viora.
"Jalan mbak sesuai aplikasi." ucap Hael.
"Gue gampar ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Novela JuvenilKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...