Hari ini semua murid SMA 5 Nusantara menggunakan pakaian olahraga untuk ikut memeriahkan hari kemerdekaan.
Mereka juga menggunakan pita merah putih untuk aksesoris.
Di lapangan utama terlihat para panitia masih bersiap-siap, begitupun dengan Rey yang ditunjuk sebagai ketua pelaksana.
Karena acara belum di mulai para murid di perbolehkan menunggu di kelas ataupun kantin, untuk hari ini mereka akan bebas hingga nanti sore.
"Oy cabe sekali lagi lo nyampah kill gue, gue sumpelin mulut lo pake kaos kaki si Rasya!!" Kesal Shifa.
"Siapa cepat dia dapat." Ucap Olin.
"Berenti ribut dong tuh turret di serang njir!!!" Seru Yuan.
"Ay ay captain!!" Kompak Olin dan Shifa.
Hael yang bosan hanya bisa mengotak-atik handphonenya, ia rasanya seperti babysitter yang tengah menjaga 3 balita gamers.
Bertepatan dengan berakhirnya game, terdengar dari speaker yang di setiap kelas ada itu memanggil para murid untuk berkumpul di lapangan karena perlombaan akan segera dimulai.
Semua anak kelas 12-2 pergi ke lapangan, di sana mereka langsung menempati tenda kelas mereka yang sudah di sediakan oleh panitia.
Lapangan utama sekolah mereka itu sangat luas, jadi mampu menampung seluruh murid di pinggir-pinggir lapangnya.
"Lomba pertamanya apa?" Tanya Hael.
"Katanya makan kerupuk." Jawab Olin.
"Itu si Rasya kenapa ikut sama si Fahri?" Tanya Yuan yang baru datang dengan Shifa, tadi mereka dipaksa beli es semangka yang di jual OSIS oleh Viora.
Hael mengangkat bahunya tak tau, perlombaan makan kerupuk sudah dimulai. Para peserta dengan semangat mencoba memakan kerupuk dengan cepat.
Sorakan dari kelas-kelas lain juga terdengar nyaring, sedangkan di kelas 12-2 mereka semua malah menutup muka malu kecuali Yuan yang bertepuk tangan sambil menggelengkan kepala.
Fahri dengan santai memakan kerupuk yang sudah di beri kecap oleh Rasya, Rasya juga dengan sigap menyuapi Fahri nasi saat temannya itu berhasil mengigit kerupuknya.
"Emang salah gue milih dia buat ikut lomba." Gumam Olin.
Rey yang melihat kelakuan teman sekelasnya langsung menghampiri, ia mencabut kerupuk dari tali dan langsung menyuapkan kerupuk itu pada mulut Fahri yang masih penuh.
"Dahar!!! Dahar!!! Lainna lomba malah nyatu ai maneh Fahriiiiiiii!!!" Kesal Rey, melihat ketua pelaksana mereka yang marah, panitia yang lain langsung memisahkan.
"Baik karena kelas 12-2 memancing keributan, maka lomba makan kerupuk dimenangkan oleh kelas 12-3!!!!!" Ucap MC.
Hael menatap sinis kelas sebelahnya yang tengah berteriak kegirangan, lihat saja di lomba balap karung ia yang akan menang.
"Haelda Calandra lo pasti menang!!!!" Teriak Olin dan yang lainnya saat Hael berjalan menuju lapangan.
Daniel memberikan karung berukuran cukup besar kepada Hael.
"Semangat dan hati-hati kak." Pesan Daniel.
Hael rasanya ingin jungkir balik saja, tetapi ia harus menjaga image. Diantara peserta yang lain, Hael lah yang paling kecil membuat ia sangat percaya diri akan menang.
Peluit pun ditiup, para peserta mulai meloncat-loncat kecuali Hael yang malah jalan cepat. Untuk apa melompat jika jalan saja masih bisa.
Melihat Hael yang memimpin membuat anak-anak kelas 12-2 menyoraki namanya, Hael mulai mempercepat lajunya dan terakhir ia melompat melewati garis finish.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Novela JuvenilKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...