18

19 25 2
                                    

Yuan mengantarkan kakeknya hingga bandara, orang penting itu akan kembali ke Kanada.

Sebelum menaiki pesawat, tuan Xavier berbalik untuk menatap cucunya itu.

"Pikirkan baik-baik Yuan, kakek tidak akan membawa Naresh jika kamu setuju untuk kembali tinggal bersama kami dan meninggalkan papa mu yang bejad itu." Ucap tuan Xavier.

"Biarkan Yuan memikirkannya." Ucap Yuan membuat tuan Xavier mengangguk.

"Jaga dirimu baik-baik, dan jangan terlalu dekat dengan Samudera. Kakek tidak suka dengan laki-laki yang sudah menyakiti dirimu." Pesan tuan Xavier.

"Akan aku urus sendiri, Hati-hati kek."

Yuan berjalan menjauh karena pesawat mulai take off, setelah kepergian kakeknya Yuan berniat pergi ke rumah sakit.














.

.

.

.

.














"Ini gue balik sama siapa??!!?" Tanya Rey.

"Balik ya tinggal balik!" Jawab Hael yang sudah duduk manis di jok belakang motor Daniel.

"Lo enak ada boncengan ya gue?!" Kesal Rey.

Pasalnya Fahri dengan Rasya, Shifa dengan Viora, dan Hael tentu dengan sang kekasih.

Sambil membawa tikar Rey berjalan ke arah halte bus, bersama dengan ketiga motor itu yang mengikuti.

"Ngapain lo pada ngintilin gue?!!!" Bentak Rey.

"Takutnya lo di culik om-om" Ucap Viora.

Rey mendengus, tapi tak lama ia tersenyum senang saat Yuan datang dengan motornya.

Yuan menatap bingung Rey yang langsung naik ke motornya saat ia baru saja berhenti.

"Ngapain lo?" Tanya Yuan sambil melihat ke belakang.

"Anterin gue balik!" Jawab Rey.

"Dih kemaren lo kesini pake apa?? Kenapa jadi gue yang harus nganterin lo dah." Ucap Yuan.

"Gue naek burok, mending lo cepet anterin gue balik karena gue laper parah." Paksa Rey.

Yuan mau tak mau harus mengantar Rey pulang, awalnya mereka satu arah dengan yang lain. Tetapi saat melihat ke belakang orang-orang itu sudah menghilang entah kemana.

Jarak antara rumah sakit dengan rumah Rey memang sedikit lumayan jauh, bahkan memakan waktu hingga setengah jam lebih.





Saat tengah asyik mengemudi tiba-tiba seorang pengendara motor lewat.

"Dek ban motornya kempes." Ucap orang itu memberitahu.

Yaun yang mendengar itu langsung menepi, keduanya lalu melihat ban motor belakang Yuan kempes.

"Wah inimah gara-gara bawa lo Rey, lo nya keberatan dosa nih." Ucap Yuan yang langsung mendapatkan jitakan dari Rey.

"Enak aja ya lo!" Kesal Rey.

Yuan lalu melihat ke sekitar, disana tidak ada bengkel. Adapun cukup jauh.

Setelah cukup lama berpikir Yuan berencana untuk meneruskan perjalanan saja, toh rumah Rey sudah cukup dekat. Tapi sialnya motornya itu tidak menyala sama sekali.

"Anjing kenapa sih nih motor!!!" Kesal Yuan.

"Dorong aja, siapa tahu di depan ada bengkel." Usul Rey.

Paguyuban lima sekawan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang