Saat ini di luar kelas 11-2 terlihat banyak orang yang tengah menonton perkelahian antara Samudera maupun Daniel.
Tidak ada yang berani memisahkan keduanya, karena mereka sudah ketakutan melihat Samudera yang beringas memukuli wajah Daniel.
Hael dan Viora yang datang terlebih dahulu berdesakan masuk, Hael terkejut saat wajah Daniel sudah banyak luka lebam.
"WOY SAMUNJING UDAH!!!!" Teriak Hael melerai namun tidak di gubris oleh Samudera.
Yuan yang baru saja datang hanya diam menyaksikan, begitupun dengan Rey juga Olin.
"Samu yang menang sih." Ucap Rey.
"Taruhan dah, Daniel yang menang." Ucap Olin.
"Gue pegang Samu, kalau lo Yuan?" Tanya Rey yang sudah mengeluarkan uangnya sekitar 500 ribu begitupun dengan Olin.
"Gue gak ikut deh." Jawab Yuan membuat keduanya kecewa.
Tak lama, terlihat Naresh datang. Ia dengan segera menarik Samudera menjauh dari Daniel, tentu Samudera memberontak.
Daniel mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya yang robek, ia lalu menatap Samudera remeh.
"Segitu aja kemampuan lo?" Tanya Daniel.
"ANJING!!! Lepas!!!! Lepasin gue!!!" Berontak Samudera, Naresh mulai kewalahan menahan temannya itu.
Sekarang para guru tengah rapat, membuat mereka tidak ada yang memisahkan.
"Samu sadar!!! Tahan emosi kamu!!!" Seru Viora yang sekarang ikut membantu memegang Samudera.
Tapi semua itu hanya angin lalu, Samudera berhasil lepas dari Naresh dan mulai mendekati Daniel yang masih terduduk.
Langkah Samudera terhenti saat Hael berdiri tepat di depan Daniel.
"Minggir!" Ucap Samudera dingin.
"Gak!!!" Teriak Hael.
"Seru amat dramanya." Ucap Rizky tiba-tiba membuat Rey terkejut dan terjatuh dari kursi yang ia duduki.
"Maneh bisa teu sih tong nonghol ujug-ujug!!!! Jiga dedemit wae!!! (Lo bisa gak sih jangan muncul tiba-tiba!!! Kayak dedemit aja!!)" Kesal Rey.
Rizky hanya mengangkat bahunya tak peduli, ia sama sekali tidak ada niatan membantu memisahkan kedua orang itu.
Samudera mendorong Hael hingga hampir terjatuh, beruntung Shifa datang dan menangkap Hael.
Baru satu langkah tetapi lagi-lagi Samudera berhenti, saat bahunya di tahan oleh Naresh.
"Lo kesambet apa sih sampe kayak gini??? Kalo kalian masih mau berantem mending di lapangan aja sana!!" Ujar Naresh.
Samudera terlihat menatap Daniel dengan emosi, ia lalu menoleh ke arah Yuan. Yuan terlihat mengisyaratkan untuk berhenti.
"BUBAR BUBAR!!!! DRAMANYA UDAH SELESAI!!!!" Teriak Rizky.
Perlahan kerumunan di luar mulai pergi.
"Ra obatin pacar lo, Haelda tolong obatin Daniel." Ucap Naresh.
Setelah itu, Naresh mendekati Rey dan yang lainnya.
"Kantin yuk, lagian jamkos ini." Ajak Naresh, ia lalu merangkul olin pergi diikuti oleh Rey, Yuan, dan Rizky.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Teen FictionKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...