35

22 21 2
                                    

Daniel memarkirkan motornya di depan sebuah cafe yang tidak terlalu ramai pengunjung.

Ia lalu memasuki cafe dan mencari keberadaan orang yang akan ia temui, dari meja pojok cafe terlihat seseorang melambaikan tangan kepada Daniel.

Orang itu meletakkan handphone nya dan memperhatikan setiap gerak-gerik Daniel.

Daniel sedikit kesal saat orang dihadapannya hanya diam menatapnya.

"Lo mau diem aja atau ngomong?" tanya Daniel.

Naresh tersenyum remeh, ia lalu menyodorkan segelas minuman ke depan Daniel.

"Minum dulu." ucap Naresh.

Daniel menatap gelas itu ragu.

"Tenang, gue gak masukin racun kok." ucap Naresh melihat wajah ragu Daniel.

Daniel akhirnya mengambil gelas itu dan meminumnya, tapi hingga minumannya tandas Naresh belum juga mengatakan maksud dari mengajaknya bertemu.

"Gue gak punya banyak waktu, lo kalau cuma mau diem mending gue pergi." kesal Daniel.

"Apa rencana lo selanjutnya?" tanya Naresh.

Daniel mendekat ke arah Naresh sambil tersenyum miring.

"Gue gak perlu buat rencana apapun, kalaupun punya gak akan gue kasih tau." jawab Daniel.

"Lo bener-bener beda 180°." ucap Naresh.

"Udah kan, gue pamit. Lo nikmatin aja pertunjukannya." ucap Daniel dan pergi dari sana meninggalkan Naresh yang menatapnya jengkel.














.




.




.




.






.













Di kamar Yuan terlihat sang pemilik tengah rebahan di tempat tidurnya sambil memainkan handphone, sedangkan Hael tengah fokus dengan laptopnya.

"Laper banget gue, ada makanan gak?" tanya Hael.

"Kamu nanyea? Kamu bertanya-tanya?" ucap Yuan dengan nada yang sedang viral di aplikasi toktok.

"Udah dua jam gue disini tapi lo sebagai tuan rumah kagak ada etika baiknya, nawarin minum aja kagak!" kesal Hael.

Yuan baru saja akan kembali membalas ucapan Hael sebelum pintu kamarnya dibuka, membuat keduanya menatap pintu dengan kaget. Setelah mengetahui siapa yang datang keduanya menghela nafas lega.

Sagara dan Sam menatap aneh keduanya itu, Sagara lalu mengunci pintu kamar Yuan.

Hael yang melihat Sam datang dengan sekantung kresek penuh makanan dan minuman langsung menyambarnya. Sedangkan Sam ikut merebahkan diri di  samping Yuan.

"Gue masih gak ngerti sama jalan pikir si Daniel." celetuk Sam.

"Antum aja kagak ngarti apalagi anna." ucap Yuan.

"Ck gara-gara tuh curut hubungan gue sama Viora jadi renggang!!!" kesal Sam.

Hael mendengus mendengar perkataan Sam, cowok itu selalu terlihat uring-uringan semenjak kejadian di sekolah.

"Masih mending renggang lo liat gue dong!!! Gue putus anjir, bayangkan gue putus padahal hubungan gue belum jalan 3 bulan!!!!" ucap Hael penuh emosi.

"Salah lo sih kenapa malah minta putus." ucap Sam enteng membuat Hael bersiap melempar kaleng kosong di tangannya.

Paguyuban lima sekawan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang