24

27 25 9
                                    

Viora menutup mulut Yuan yang terbuka lebar karena menguap, mata Yuan juga terlihat berkaca-kaca sebab menahan kantuk.

"Tahan 30 menit lagi." ucap Viora.

"Pelajaran mate semenit aja dah kayak seabad njir." ucap Yuan.

"Abis ini pelajaran apa ngab?" tanya Rey pada Hael yang berada di sebelahnya.

"Tolol, orang tidur malah di tanya." ucap Viora pada Rey yang berada di depannya.

"Mata lo kudu ganti Rey, itu si Hael tidur muka beler nya madep lo masih di tanya." tambah Yuan.

"Gak cs lo pada." ucap Rey.

"Itu yang pojok dengerin saya dulu!" Interupsi dari pak guru.

"Iya pak saya dengerin keluh kesah hidup bapak, pasti masalah hidup bapak berat banget kayak dosa temen saya pak." ucap Rey lantang membuat satu kelas menahan tawa.

"Rey!! Kamu mau saya keluar dari kelas hah?!!!" Ancam pak guru.

"Iya pak!!! Eh jangan deh biar saya aja yang keluar."-Rey.

Tak!

Rey meringis saat keningnya kena jitakan Olin.

"maafin Rey pak, akhlaknya lagi di servis. Lanjut ngajar aja pak." ucap Olin dengan sopan, ayolah ia tidak mau nilainya jelek hanya karena temannya itu.

Setelah mendengar ucapan Olin, pak guru kembali fokus dengan angka-angka di papan tulis, terkadang guru itu juga bergumam sendiri.

Shifa menghela nafas, ia lalu menaruh kepalanya itu pada lipatan tangannya.

"Apa gue peluk aja ya si bapak dari belakang, terus gue cekek perut buncit nya." gumam Shifa.

"Durhaka lo....." ucap Olin pelan.


Brak!!!!



Seisi kelas terkejut saat Hael berdiri sambil menggebrak meja, bahkan Rey yang di sebelahnya menatap Hael terkejut sambil memegang dadanya.

"Ada apa Haelda?!!!" Tanya Pak Guru.

"Saya kebelet pak, izin ke kantin eh toilet." ucap Hael cepat, dengan segera ia lalu menarik tangan Viora yang tengah menulis itu.




















.














Viora mencuci tangannya di wastafel sambil menunggu Hael yang masih mendekam di salah satu bilik kamar mandi.

"Eh ada mantan ketos."

Viora memutar matanya malas melihat Silla dengan kedua orang temannya datang.

"Y" ucap Viora malas.

"Heh miskin!!! Mending lo jauh-jauh deh dari ayang Samu. Samu itu cuma milik gue ya!!!" Tiba-tiba Silla berkata demikian sambil mendorong Viora.

"Wah Anj-

Byur

"Dajjal ya lo!!! Beraninya ngatain Viora miskin, yang miskin di sini tuh lo ya!!!" Emosi Hael yang keluar sambil mengguyur Silla dan kawan-kawan nya itu.

Silla memekik saat seragam sekolahnya basah, Viora yang melihat itu langsung menarik Hael pergi. Bisa berabe kalau mereka masih di sana.

"Awas ya lo pada!!!" teriak Silla.










"Bisa-bisanya lo nyiram tuh anak." ucap Viora.

"Abis congornya busuk banget anjir, seenggaknya ya dia ngaca kek!!! Bokap nya aja masih jadi pegawai bawahan bapak gue!!!" ucap Hael menggebu-gebu.

Paguyuban lima sekawan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang