Naresh semakin menyamankan saudaranya pada bahu Olin saat rungunya mendengar suara-suara berisik.
Saat ini dirinya tengah duduk di sofa bersama Olin, sambil menunggu yang lain mereka berdua menonton film sambil ngemil.
Naresh menatap sinis Samudera dengan yang lainnya, luka lebam di wajah ketiga pemuda itu sudah di obati. Dalam hati Naresh tertawa puas melihat mereka, siapa suruh tidak mengajak dirinya.
"Gue liat-liat enak banget idup lo." ucap Rizky.
"Y.... Akhhh!!!"
Naresh meringis cukup keras saat Samudera dengan sengaja menyenggol kakinya yang di gips.
"Sorry sengaja." ucap Sam sambil tersenyum miring, yang membuat Naresh sebal.
Baru saja Naresh akan mengadu pada Olin, tetapi suara rengekan Daniel terdengar nyaring di telinganya.
"Kak aku gak bisa tidur sendiri~~~" rengek Daniel yang tengah melancarkan aksi modusnya.
"Heh bocah terus di rumah lo tidur bareng nyokap bokap lo hah!!!" seru Rey.
"Kalau di rumah mah beda lah, kan gue first time nginep sini. Gimana kalau ada setannya nih rumah, hih..... Kan serem!!!"-Daniel.
"Iya lo pada setannya."-Rey.
Daniel mencibir ucapan Rey, ia lalu mulai bergelayut manja pada lengan Hael.
"Kak-"
"Gak ada ya Daniel Athaya, gila kali lu mau tidur bareng si Hael. Lo pikir rumah gue tempat zina."-Naresh.
Tiba-tiba semua perhatian teralihkan kepada Sagara yang baru sampai, ia tadi mengantar Zidan ke tempat motor anak itu menaruhnya.
"Kenapa?" tanya Sagara yang di tatap oleh makhluk-makhluk berdosa itu.
"Nih bang masa si Kudanil mau tidur bareng Hael sih, kan gak boleh ya kan ya." adu Rizky dengan menggebu-gebu.
"Boleh boleh aja." ucapan Sagara membuat semuanya terkejut, kecuali Daniel yang sudah mengejek Rizky.
Sagara lalu berjongkok di hadapan Naresh. Naresh lalu naik ke punggung Sagara di bantu Samudera.
Setelah posisi Naresh aman, Sagara dibantu Samudera mulai menaiki tangga untuk mengantar Naresh ke kamarnya di ikuti Olin.
Sampai di ujung tangga, Sagara lalu melirik Daniel yang masih mengejek Rizky.
"Boleh kalau lo mau masuk rumah sakit selama 3 bulan." ucap Sagara dengan nada datar membuat Daniel menciut.
"Aneh-aneh aja sih lo cil." ucap Yuan sambil menyentil dahi Daniel, ia lalu berlari menyusul ke kamar Naresh.
Sagara menurunkan Naresh di tempat tidur pemuda itu, Olin dengan sigap menyiapkan bantal agar Naresh tidur dengan nyaman.
"Makasih bang, Sam, Angel." ucap Naresh sambil tersenyum.
Sagara dan Sam ikut tersenyum, Sagara lalu mengusak pucuk kepala Naresh. Ia sudah menganggap Naresh sebagai adiknya sendiri.
"Udah kewajiban sebagai kakak." ucap Sagara.
"Yaudah lo istirahat biar cepet sehat, ntar kita balapan lagi." ucap Samudera.
"Bawa sesad lo Samunjing." seru Olin.
"Hahahaha.... Canda anjir, yaudah kita keluar dulu." pamit Sam, ia dan Sagara lalu berjalan pergi dari kamar Naresh.
Olin juga berencana keluar sebelum tangannya di cekal Naresh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paguyuban lima sekawan✔️
Novela JuvenilKata orang masa masa SMA itu masanya jatuh cinta dan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Dan itu memang benar. Mereka berlima mulai merasakan apa itu jatuh cinta, rasa sakit, dan merelakan di tahun ketiga SMA. Akan kah perasaan mereka...