Tolong, baca nya pelan-pelan dan santai aja ya? biar kalian bisa ngerasain feel nya dengan baik juga hehe
Ini partnya panjang banget, tapi aku harap kalian Enjoy yaa! 🕊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah satu minggu lebih berlalu, pasca Jeongguk putus dengan Taehyung.
Dan kini, Jeongguk sekarang lagi ada di salah satu Rumah Sakit khusus penderita Kanker.
Jeongguk menepati keinginan Zara, yang menyuruhnya segera menjenguk adik kesayangannya itu—Zean.
Sebenarnya, semenjak pembicaraan Zara dan Jeongguk waktu di pesta kala itu, Jeongguk udah punya niat untuk menjenguk Zean secepat mungkin.
Tapi ternyata, waktu Jeongguk akhir-akhir ini benar-benar tersita karena dia sibuk menyibukkan diri untuk Jualan.
Karena makin kesini, memang makin banyak anak-anak kampus yang kenal dengan dagangan dia dan suka sama makanannya.
Kebetulan, hari ini Jeongguk libur kuliah, jadi dirinya menyempatkan diri buat menjenguk Zean di rumah sakit ini.
"Halo? Kak Zara? Ini Jeongguk udah masuk ke lorong area Kanker otak, ruangannya yang mana ya Kak?"
"—ini aku mau tanya tapi kayaknya kebetulan memang lagi jam makan siang, jadi mau tanya ke resepsionisnya juga sepi gaada yang jaga."
"Halo Jeongguk? Oh syukur deh kalo kamu udah sampai."
"Uhm.. gitu ya? yaudah, kalo gitu kamu ikutin arahan aku aja ya? ini kamu posisinya sekarang ada dimana?"
"Masih di area resepsionis, Kak."
"Nah, berarti kalo dari situ, kamu lurus aja dulu.. Nanti abis itu kamu belok kanan, di antara ruangan itu—nah, ruangan Zean paling pojok ya."
Jeongguk mendengarkan arahan Zara dengan sangat baik, sampai akhirnya dia pun akhirnya jalan pelan-pelan sambil ngikutin intruksi dari Zara.
"Lurus, terus belok kanan, Kak?"
"Iya, Jeongguk. Ruangannya pokoknya yang paling pojok banget yaa"
"Oke Kak, yaudah kalo gitu aku matiin telfonnya ya Kak? ini aku udah liat kok ruangannya dari kejauhan hehe,"
"Okey kalo gitu, sampai ketemu disini yaa"
Panggilan pun Jeongguk putus duluan, lalu dirinya berjalan dengan hati-hati sampai menuju ke depan ruangan yang ada di paling ujung.
Jeongguk udah ada di depan ruangan tersebut, dia menghela nafasnya ketika menatap pintu besar itu dengan name tag room yang sangat amat Jeongguk ngga sangkai.