🕊 62

1.9K 188 14
                                    

Double update malem-malem nih! 😂

Ramaikan jangan lupa yaa cantik&ganteng-ku! ^^

Enjoy!

🕊

Jeongguk baru aja masuk lagi ke dalam kamar, dengan membawa satu mangkuk dan gelas yang entah isinya minuman apa.

Taehyung sendiri mencoba bangkit untuk senderan di atas dashboar kasur.

Melihat Jeongguk yang sekarang sibuk meletakkan mangkuknya di atas nakas sana.

"Minum dulu, air anget."

Jeongguk memberikan Taehyung gelas itu dengan telatennya, Jeongguk tersenyum kecil waktu pemuda itu menerimanya.

"Makasih," Jeongguk mengangguk.

Taehyung terlihat menyeruput sedikit,

Lalu Jeongguk udah siap dengan bubur yang barusan dia bawa.

"Sorry ya, gue bikin bubur dengan bahan seadanya aja, dirumah cuma ada wortel brokoli soalnya, tapi semoga lo suka."

Waktu Jeongguk mau ngasihin mangkuk ke tangan Taehyung tiba-tiba Jeongguk berhenti karena ucapan pemuda didepannya itu,

"Suapin, boleh? gue gaada tenaga buat makan sendiri soalnya."

Jeongguk sebenarnya masih dalam keadaan canggung, namun apa boleh buat, dia juga kasian sama Taehyung.

"Sini,"

Taehyung mendekat, lalu mengarahkan mulutnya yang terbuka ke hadapan Jeongguk.

Seperti bayi. Itu yang ada di benak Jeongguk saat ini.

Tersenyum sambil menyendokan bubur itu dan memasukannya dengan hati-hati kedalam mulut Pemuda Kim.

"Udah anget kan? Ngga panas lagi?" Taehyung hanya mengangguk.

Taehyung terlihat cepat menelannya, karena emang ini bubur, makanan yang gampang buat di telan.

"Enak?"

"Banget." jawaban Taehyung sontak membuat Jeongguk tersipu.

"Cuma kayak gini doang padahal, seriusan enak?"

"Apapun yang lo buat, yang lo masak, gue anggap semuanya enak sih,"

Sialan.

Taehyung dengan kalimat sialannya itu berhasil membuat Jeongguk berantakan.

Jeongguk cuma bisa ketawa geli untuk menghilangkan ekspresi berantakannya.

"Lagi sakit padahal, tapi lancar aja ya ucapan brengseknya." Taehyung hanya terkekeh mendengarnya.

Beberapa menit kemudian, tepat di suapan terakhir, Jeongguk tersenyum melihat Taehyung yang akhirnya menyantap habis bubur buatannya.

"Akhirnya abis juga."

"Pinter banget, bayi siapa sih?"

Taehyung tertawa mendengar pertanyaan itu.

"Jadi bayi lo aja gimana? biar di manja sama di sayang setiap hari," Jeongguk menggelengkan kepalanya sambil menyembunyikan perasaan gilanya.

"Ngelantur terus, nih minum, gue mau cuci ini sebentar."

"Gausah di cuci gapapa, Gguk"

"Gue ngga suka ada cucian piriny numpuk, Taehyung."

Jeongguk akhirnya menghilang, bersamaan dengan pintu kamar yang kembali menutup.

Jujur saja, Taehyung tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya kali ini.

Walaupun demam, tapi senyumannya tak luntur, karena ada orang special yang datang.

Eh? Benar special 'kah?















;

Taehyung baru saja menenggak habis beberapa tablet obat yang di berikan oleh Jeongguk.

Jeongguk tersenyum kecil,

"Udah selesai semuanya, mending sekarang lo istirahat, tidurin. Biar ngga makin pusing."

Pemuda manis itu terlihat telaten menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh Taehyung.

Keduanya sempat saling bersitatap satu sama lain, walaupun Jeongguk yang memutus duluan karena memang ngga kuat.

"Tidur, Taehyung."

"Hm,"

Lantas tak lama dari itu, mata Taehyung pun mulai terpejam dengan perlahan, Jeongguk terkekeh geli,

Entah ada naluri dari mana, Jeongguk kini mencoba merambatkan tangannya untuk mengusap dahi Taehyung dengan penuh perhatiannya.

"Sorry ya, gara-gara lo pulang dari rumah gue, lo jadi kehujanan, berakhir jadi kayak gini deh.."

Jeongguk mengulas senyumnya lagi dan lagi,

"Tapi gue yakin kok, besok juga lo pasti bakal sembuh."

Tangan itu ditarik lagi oleh Jeongguk, bersamaan dengan senyuman hangat yang menatap Taehyung yang kini sudah terlelap.

"Selamat istirahat, semoga lekas sembuh, dan.. Mimpi indah ya, Taehyung."

Suara yang lembut barusan juga kini sudah terhenti, dengan pergerakan kepala dan tangan yang kini secara reflek bersatu sama lain.

Jeongguk pun, ikut tertidur di sebelah Taehyung, dengan posisi yang duduk di karpet dengan tangan yang menumpu kepalanya.









Mata yang terpejam, kini perlahan terbuka, sebelah tangannya di gunakan untuk menyentuh hati-hati rambut halus tersebut.

"Makasih banyak buat hari ini, maaf banget udah selalu di bikin repot,"

"—mimpi indah, Jeongguk."


















Di sadari atau tidak, ternyata mereka masih memiliki rasa ' perhatian yang penuh ' terhadap satu sama lain.















Lanjutannya nih bund! 😅

Maaf kalau pendek, akunya dah ngantuk banget nich 😴

Jangan lupa ramaikan yaa!

See you lagi besok Ayang-ayangku! 😘

Ayang - taekook ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang