🕊 [ YUHUUUU!!! PAGI-PAGI AKU DAH UPDATE LAGI NICHH!!! 🤗😆 ]
Pagi yang sangat membosankan.
Ya, untuk Jeongguk.
Berangkat ke kampus dengan perasaan galau yang masih aja menumpuk dari kemarin.
Galaunya mungkin, gaakan hilang dalam waktu sebentar.
Ya iyalah, siapa yang ga bakal galau, tiba-tiba di tinggal seseorang yang dekat banget sama dia tanpa ada ngasih kabar apapun?
Taehyung jahat.
Mungkin itu yang ada di pikiran Jeongguk sekarang.
Hembusan nafas terdengar kasar waktu dia melihat banyaknya orang yang berlalu lalang di area kampusnya.
Harusnya, Jeongguk ga mau masuk hari ini, sebab dia beneran lagi segalau itu.
Jeongguk udah putus sama Zean,
Jeongguk juga ditinggal gitu aja sama Taehyung,
Lalu? Di mana sih letak kebahagiaan Jeongguk sekarang?
Gelengan halus dan kekehan ringan terdengar.
"Gila, lucu banget hidup gue kayaknya kalo di jadiin novel."
"—bakal banyak orang yang ketawa baca semua kisah pilu gue."
"Udah orang tua dua-duanya ngga ada."
"Tinggal sama tante,"
"Punya temen sedikit,"
"Punya pacar tapi gue nya ngga sayang dan berakhir putus."
"Lalu.."
"—punya sahabat yang di sayang pun, eh sekarang malah pergi gitu aja ninggalin."
Abis menggerutu gitu Jeongguk ketawa lagi, iya, dia mentertawakan hidupnya sendiri.
"Jeongguk.. Jeongguk.."
"—kapan sih lo bisa bahagia?"
"Dari kecil kayaknya sedih terus hidup lo.."
Lirihan terakhir, berhasil membuat dirinya meneteskan air matanya secara perlahan.
Perih.
Nyesek.
Semuanya jadi satu.
Posisinya masih di area kampus, Jeongguk berdiri sambil pandangin ponselnya yang mati dan udah retak.
Iya, itu karena bekas semalem dia jatohin, makanya jadi kayak gini.
Tersenyum melihat ponselnya yang mati ;
"Handphone juga pake acara rusak pula.."
"Anjir.. paket komplit banget kesedihan gue.." lalu dia ketawa lagi, sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kelasnya,
Yang tentu aja, dengan perasaan yang benar-benar susah di deskripsikan.
;
Pagi tadi, Jeongguk berangkat naik bus, karena dia ngga bisa pesan ojol karena hp nya rusak.
Sekarang, udah waktunya pulang.
Dan otomatis, Jeongguk juga mau ngga mau pulang pakai bus lagi.
Jalan ke area halte, nunggu bus yang nganterin ke alamat tujuan rumahnya.