Hari yang sudah beranjak sore membuat Yoora kebingungan ketika menatap ke luar jendela dan melihat jalanan yang tidak ia kenali. Ia lantas menoleh ragu pada Ny Kim untuk bertanya akan dibawa kemana dirinya. Tapi semua itu ia urungkan ketika tahu jika Seokjin sedari tadi menatap Yoora tajam dan memberikan tatapan tidak sukanya secara terang-terangan.
Yoora pun memilih menundukkan kepalanya, menatap pada kedua tangannya yang saling menggenggam. Rasa tidak nyaman membuat kepalanya sedikit pusing, ia bahkan sampai harus memijit pelipisnya untuk mengurangi pusing yang menderanya.
"Yoora kau baik-baik saja?" Tanya Ny Kim khawatir.
"Eh? Saya.. baik-baik saja." Yoora tersenyum kaku. Merasa semakin tidak nyaman karena Seokjin kembali menatapnya, kali ini disertai dengan decakan dan juga ucapan yang lagi-lagi menyakiti Yoora.
"Tidak usah berlebihan, Eomma ,dia pasti hanya berpura-pura."
"Seokjin! Jaga ucapanmu." Ny Kim memukul kencang lengan Seokjin Hinga putranya itu mengaduh sakit, lalu memberikan tatapan tajam saat Seokjin hendak melayangkan protesnya.
"Kau harus menjaga perasaan wanita yang sedang mengandung anakmu, Seokjin."
"Cukup, aku tidak ingin membahasnya! Lagi pula aku tidak yakin jika itu benar-benar anakku."
Ny Kim menggeram marah, memberikan tatapan tajamnya pada seokjin lalu menoleh pada Yoora dengan tatapan menyesalnya. "Maafkan ucapan Seokjin ya, Yoora, itu salahku yang tidak mendidiknya dengan baik."
Yoora hanya mengangguk kaku, sementara Seokjin mendengus saat mendengar ucapan ibunya itu.
•••••
Akhirnya setelah lumayan lama diperjalanan, mobil pun berhenti di depan mansion dengan pagar tinggi yang begitu mewah
Mereka menunggu beberapa saat untuk menunggu pagar terbuka,ketika akhirnya pagar terbukansecara perlahan, apa yang ada dibaliknya benar-benar membuat Yoora tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. Apa lagi saat mobil melewati air mancur berukuran besar dan juga lampu-lampu taman yang menyala dengan indah.
Belum lagi beberapa patung dewa yang menghiasi disepanjang jalan menuju mansion. Bahkan saking besarnya halaman mansion ituz butuh waktu kurang lebih lima menit sebelum benar-benar sampai di depan mansion
Menyadari mobil akhirnya berhenti sepenuhnya, Yoora pun ikut turun saat Ny Kim menyuruhnya turun. Mata Yoora masih belum puas menatapi keindahan rum-ah tidak ini lebih pantas disebut istana dari pada rumah.
Sebelumnya Yoora bahkan tidak pernah membayangkan jika dia akan menginjakkan kakinya di mansion semewah ini, rasanya seperti --
"Dasar kampungan!" Ucap Seokjin pelan. Tapi meski begitu Yoora masih bisa mendengarnya, wanita itu lantas menunduk malu dengan wajah sedikit memerah."Ayo masuk."Ny Kim menggandeng tangan Yoora, mengajaknya masuk ke dalam mansion untuk menemui suaminya yang sudah menunggu kedatangan Yoora sejak pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE || KSJ [On Going]
RomanceKejadian satu malam itu benar-benar menjadi sebuah mimpi buruk bagi Kim Seokjin, ia tidak menyangka jika wanita yang ia tiduri itu akan berakhir mengandung darah dagingnya, astaga! Seokjin bahkan tidak mengenal siapa wanita antah berantah itu, tapi...