Rasanya masih sedikit aneh bagi Yoora ketika ia terbangun dan mendapati dirinya berada di tempat baru. Apa lagi ditempat yang tidak pernah Yoora bayangkan sebelumnya.
Tak jarang ia sering terdiam selama beberapa saat untuk mengingat di mana ia berada, lalu tersadar setelah beberapa saat kemudian.
Yoora lantas segera turun dari ranjang, merapikannya sejenak lalu setelah itu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri
Beberapa menit kemudian Yoora Pun keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang sudah lebih segar dari sebelumnya. Ia kemudian berjalan menuju walk in closet dan memilih baju yang menurutnya tidak terlalu terbuka dan nyaman untuk dipakai. Yoora pun memilih untuk memakai gaun bermotif bunga dengan panjang dibawah lutut.
Setelah itu Yoora berdiri di depan cermin untuk melihat penampilan dirinya. Untuk sejenak ia sempat terkagum melihat betapa menakjubkannya gaun itu sampai bisa membuat Yoora terlihat seperti orang lain.
Menyadarkan diri dari kekagumannya, Yoora pun bergegas untuk bersisik dan juga berdandan sebelum keluar dari kamar dengan langkah pelan dan sedikit canggung
Yoora berjalan menuju dapur, menemukan beberapa pelayan rumah tangga yang tengah sibuk memasak sesuatu.Lalu kepala pelayan di sana pun menoleh dan menyapa Yoora dengan hormat.
"Selamat pagi, Nyonya."Mina lantas berjalan mendekat dan berdiri di depan Yoora. "Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?"
"Kalian sedang memasak?" Tanya Yoora, Mina pun mengangguk pelan. "Bolehkah aku ikut membantu?"
"Tidak usah, Nyonya. Semuanya sudah dikerjakan oleh pelayan."
Yoora mencebik pelan, sedikit kecewa karena tidak bisa membantu. Padahal ia ingin mengerjakan sesuatu agar tidak merasa bosan berada di rumah besar ini. Karena satu-satunya hiburan bagi Yoora adalah memasak.
"Nyonya ingin sarapan sekarang? Saya akan menyiap-"
"Tidak usah, aku bisa mengambilnya sendiri."
Rasanya canggung sekali ketika harus dilayani seperti ini, karena Yoora sudah terbiasa melakukan semuanya sendiri. Ia lantas segera duduk di kursi makan sambil menatap menu sarapan yang tersaji di hadapannya.
Mendadak ia jadi bingung harus makan yang mana, ditambah lagi ia juga tidak tahu makanan apa yang ada didepannya ini.
"Nyonya tidak suka dengan makanannya?" Tanya Mina saat Yoora hanya diam. Ia jadi berpikir mungkin saja Yoora tidak menyukai makanan yang ia buat. "Perlu saya buatkan yang baru?"
"Jangan." Yoora menghentikan Mina yang akan memanggil pelayan lainnya.
"Akau menyukai masakannya. Hanya saja... Aku sediy bingung harus memakan yang mana dulu." Ucap Yoora dengan kedua pipi bersemu malu. Ya ampun! Ia memang benar benar tidak tertolong.
Mina merasa gemas dengan majikan mudanya ini. Ia kemudian menjelaskan semua menu sarapan pagi ini, diantaranya ada corn soup, egg muffin, chicken Oregano dan croissant. Mina menjelaskan semuanya agar Yoora tidak lagi bingung harus memakan yang mana dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE || KSJ [On Going]
RomanceKejadian satu malam itu benar-benar menjadi sebuah mimpi buruk bagi Kim Seokjin, ia tidak menyangka jika wanita yang ia tiduri itu akan berakhir mengandung darah dagingnya, astaga! Seokjin bahkan tidak mengenal siapa wanita antah berantah itu, tapi...