11

900 60 4
                                    

Hari pernikahan yang tak pernah Yoora bayangkan sebelumnya itu akhirnya datang juga. Dengan gaun pengantin yang indah dan juga riasan wajah yang mempercantik dirinya, Yoora hanya bisa terdiam sambil menatap sedih pada pantulan dirinya di cermin.

Ia lantas menghela nafas panjang, menatap pada bucket bunga yang berada digenggamannya itu dengan pandangan kosong, rasanya ia masih tidak percaya jika sebentar lagi ia akan menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan.

Padahal dulu ia pernah membayangkan akan menikah dengan seseorang yang ia cintai. Tak apa meskipun pernikahan itu digelar dengan sederhana, asal Yoora bisa merasakan kebahagiaan di hari pernikahannya. Tapi sepertinya harapan harapan itu harus Yoora lupakan mulai sekarang karena hal itu tidak akan pernah terjadi.

"Yoora?"

Panggilan pelan dan juga sentuhan lembut pada bahunya itu menyadarkan Yoora dari lamunannya. Ia pun mengangkat pandangannya sebelum menunjukkan senyuman pada Ny Kim yang juga tersenyum padanya. Binar kebahagiaan benar-benar terlihat di kedua mata Ny Kim.

"Kita keluar sekarang ya? Acara sudah Mau dimulai .", Ajak Ny Kim. Ia menggenggam tangan kanan Yoora, membantunya untuk berjalan Keluar.

Sambil berjalan menuju ballroom hotel, Ny Kim tiba-tiba memanggil Yoora lagi, wanita paruh baya itu mengusap lengan Yoora pelan. " Boleh aku meminta sesuatu padamu, nak?"

"Apa, Eomma?"

Ny Kim mengerjai pelan untuk mencegah air matanya menetes. "Tolong jangan tinggalkan Seokjin ya?" Ia menatap kedua mata Yoora penuh harap. "Ucapannya mungkin menyakitkan, tapi dia anak baik"

Yoora terdiam sejenak, bingung hendah menjawab bagaimana. Yoora sangat sadar siapa dirinya. Ia hanya orang biasa yang tanpa sengaja mengandung anak Seokjin. Dan setelah melahirkan, Yoora sangat yakin ia pasti akan langsung diceraikan, sesuai dengan perjanjian awal mereka. Tapi demi menghormati Ny Kim , Yoora Hanya membalasnya dengan senyuman tipis dan juga anggukan pelan penuh ragu.

•••••

Pesta pernikahan itu dirayakan dengan begitu mewah dan megah, beberapa tamu penting berdatangan untuk memberi selamat pada kedua mempelai. Satu persatu dari mereka ikut mendoakan kebahagiaan pernikahan itu. Mendengar itu, Yoora hanya bisa mengucapkan terima kasih disertai senyuman sopannya.

Sementara Seokjin tampak malas untuk menjawab dan hanya mengangguk saja. Pria itu benar-benar menunjukkan rasa tidak sukanya akan pernikahan ini, membuat Yoora terlihat menyedihkan. Apa lagi saat Seokjin malah memilih turun dari panggung untuk menemui teman-temannya.

Yoora menghela nafas panjang. Ia lantas memilih untuk pergi ke toilet untuk memeriksa wajahnya, sekaligus melepaskan diri dari situasi menyedihkan itu, baru saja ia akan berjalan ke toilet, seorang wanita cantik tiba-tiba saja berhenti fi depannya, Yoora menatapnya dengan wajah heran, bingung dengan wanita itu yang hanya menatapnya dari atas ke bawah disertai senyuman sinis.

"Ada..apa?" Tanya Yoora Karena wanita itu tidak mau menyingkir dari hadapannya.

" Tidak apa-apa, aku hanya ingin tahu seperti apa wanita yang menikah dengan Seokjin."

"Kau temannya Seokjin?" Tanya Yoora. Ia mengulurkan tangan sekedar mengenalkan dirinya. Tapi tangannya justru ditepis begitu saja.

"Aku ingin memberitahumu jika Seokjin adalah kekasihku. Dan kau hanya orang asing yang merusak hubungan kami!" Wanita itu melangkah maju, mendorong pelan bahu Yoora dengan telunjuknya. "Jadi mulai sekarang, kau harus sadar diri dengan posisimu disini karena aku tidak akan pernah melepaskan Seokjin. Dan jangan pernah berharap untuk merebut Seokjin dariku, jalang."

FORCED MARRIAGE || KSJ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang