Suara mobil Seokjin yang berhenti di depan rumah menarik Yoora keluar dari lamunannya. Ia lantas segera berdiri dari duduknya, mengehela nafas sejenak lalu bergegas menghampiri Seokjin bersama senyuman lebarnya.
Ketika hendak membuka pintu depan, ternyata Seokjin sudah lebih dulu membukanya. Pria itu tampak sedikit terkejut sebelum akhirnya membalas senyuman Yoora.
"Apa yang kau lakukan disini?" Ucap Seokjin sambil menutup pintu di belakangnya. Saat ia berbalik menatap Yoora, Seokjin mengernyitkan dahinya ketika melihat mata Yoora yang sedikit memerah. "Semuanya baik-baik saja kan?"
"Eh? Semuanya baik-baik saja. Kenapa?" Yoora mulai berdiri gelisah di tempatnya, takut jika Seokjin akan mengetahui jika ia habis menangis.
Seokjin mengulurkan tangannya untuk mengusap pelan bawah mata Yoora, tapi wanita itu langsung menghindar dengan cepat.
"A-aku membuat cupcake. Apa kau mau?" Tanya Yoora dengan tatapan yang terus saja menghindari seokjin. "Duduklah dulu. Aku akan mengambilkan cupcake untukmu."
"Kau menangis?" Ucap Seokjin yang langsung menghentikan langkah Yoora. Ia lantas melangkah mendekat, berdiri di depan Yoora yang tengah menunduk. "Katakan padaku, hal apa yang membuatmu menangis?"
"A-aku tidak menangis. Ini hanya-"
"Apa aku melakukan sebuah kesalahan padamu?" Tanya Seokjin. Ia khawatir jika sikap atau ucapnya sudah melukai Yoora tanpa ia sadari.
"Tidak!" Yoora mengangkat pandangannya lalu menggeleng cepat. "Kau sama sekali tidak melakukan kesalahan, ini semua karena tadi aku memotong bawang "
"Benarkah?kau tidak sedang membohongiku kan?"
Sontak Yoora pun terkekeh pelan, sedikit lega karena Seokjin mempercayai ucapannya. "Aku serius, Seokjin."
Seokjin memicingkan matanya, menatap kedua mata Yoora bergantian. Ia pun menghela nafas panjang ketika Yoora menunjukkan senyum tipisnya.
"Baiklah, anggap saja aku mempercayai ucapanmu. Tapi jika kedepannya aku mengucapkan suatu hal yang melukai mu, Tolong katakan padaku."
"Iya, Seokjin." Jawab Yoora sambil berjalan ke dapur diikuti oleh Seokjin dibelakangnya. Dan pria itu memilih untuk duduk di kursi bar sambil memperhatikan Yoora yang tengah menyiapkan cupcake untuknya.
"Oh iya. Besok kau ingin ikut denganku?"
"Ke mana?"
"Rahasia "
Mendengar itu Yoora pun membalikkan tubuhnya, menatap Seokjin dengan mata memicing.
"Kau tidak akan membawaku ke tempat yang seram kan?" Ucap Yoora sedikit bercanda, tapi sepertinya Seokjin menganggap serius hal itu.
"Tentu saja tidak. Kau Sedang hamil, mana mungkin aku membawamu ketempat menyeramkan."
"Aku hanya bercanda." Yoora terkekeh pelan, lalu meletakkan sepiring cupcake di hadapan Seokjin. "Aku percaya padamu, kau pasti akan mengajakku ke tempat yang luar biasa."
"Dan aku jamin kau pasti akan suka."ucap Seokjin dengan keyakinan penuh. Ia kemudian mengambil satu cupcake dengan hiasan berbentuk telinga kelinci dan juga beberapa bunga diatasnya.
"Kelinci?" Gumam Seokjin sambil tersenyum geli sebelum mengigit cupcake buatan Yoora itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE || KSJ [On Going]
Roman d'amourKejadian satu malam itu benar-benar menjadi sebuah mimpi buruk bagi Kim Seokjin, ia tidak menyangka jika wanita yang ia tiduri itu akan berakhir mengandung darah dagingnya, astaga! Seokjin bahkan tidak mengenal siapa wanita antah berantah itu, tapi...