Kejadian satu malam itu benar-benar menjadi sebuah mimpi buruk bagi Kim Seokjin, ia tidak menyangka jika wanita yang ia tiduri itu akan berakhir mengandung darah dagingnya, astaga! Seokjin bahkan tidak mengenal siapa wanita antah berantah itu, tapi...
Setelah Ny Kim pulang dan keadaan rumah yang terasa sepi, mendadak Yoora menjadi bingung harus melakukan apa. Ia yang tadinya tengah membaca buku kedua yang ia ambil dari perpustakaan pribadi di rumah ini, memilih untuk menutup buku itu, meletakan nya kembali ke tempatnya lalu berjalan keluar perpustakaan sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah ini
Saat melewati dapur, Yoora tiba-tiba mendapatkan sebuah ide, ia lantas tersenyum tipis sebelum berjalan ringan manuju dapur. Yoora mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjukn lalu membuka kulkas dan mengecek bahan untuk membuat kue.
Tapi nyatanya ia tidak menemukan apa-apa selain sayur-sayuran, daging dan susu ibu hamil yang entah kapan sudah ada Disana. Mencebik sedih, Yoora pun menutup kembali kulkas dan tersentak kaget saat melihat Seokjin berdiri di baliknya.
"Astaga!" Yoora mengusap pelan dadanya, berusaha menenangkan debaran jantungnya sebelum akhirnya menundukkan langkah agar tidak terlalu dekat dengan Seokjin, karena mau bagaimanapun Yoora belum terbiasa dengan kehadiran pria itu di sekitarnya. Dan surat perjanjian yang ditulis pria itu juga menyadarkan Yoora.
"Apa yang kau lakukan?" Seokjin mengangkat satu alisnya sambil mengambil air minum dari dalam kulkas dan meneguknya di depan Yoora.
"T-tadinya aku ingin membuat kue, tapi bahan-bahannya tidak ada " ucap Yoora sambil mengusap pelan lengannya untuk membuang rasa canggung.
"Oh" Seokjin mengangguk mengerti,lalu meletakkan botol air minumnya ke wastafel. "Mina!" Panggil Seokjin sedikit kencang, membuat Yoora tersentak di tempatnya.
Tak berapa lama Mina pun datang diikuti oleh dua orang pelayan lainnya, yang Yoora kenal dengan nama Hana, dan Yeri. Ketiganya langsung menunduk hormat pada seokjin dan yoora.
" Ada yang bisa saya bantu, tuan?" Tanya Mina.
" Siapkan bahan-bahan untuk membuat kue, dan bantu Yoora untuk membuatnya." Perintah Seokjin sebelum beralih menatap Yoora. "Kau bisa meminta bantuan Mina".
"Umm.. tapi aku bisa menyiapkannya sendiri... Seokjin."
Seokjin lantas memberikan tatapan tajamnya pada Yoora, merasa tidak suka karena Yoora yang berani memotong ucapannya. "Turuti ucapanku dan tidak usah banyak protes!"
Yoora langsung menunduk takut lalu perlahan mengangguk. Seokjin pun tersenyum tipis sebelum beralih menatap ketiga pelayannya. "Jangan sampai ada kekacauan."
"Baik, tuan." Mina mengangguk pada seokjin. Sedangkan pria itu kini tengah sibuk dengan ponselnya yang berbunyi.
Seokjin menatap Yoora sejenak sebelum mengangkat panggilan yang masuk ke ponselnya.
"Iya, Nara aku akan segera kesana sayang."ucap Seokjin lalu pergi begitu saja bersama ponsel yang menempel di telinga.
Sementara Yoora hanya bisa menatap punggung Seokjin yang perlahan menjauh dan akhirnya menghilang, ia kemudian menghela nafas panjang untuk membuang perasaan tidak nyaman yang sedikit mengganggunya.
•••••
Setelah hampir satu jam lebih menghabiskan waktunya untuk membuat kue red Velvet dan juga black forest, kini Yoora akhirnya bisa bernafas lega saat melihat kue-kue buatannya sudah tersusun rapi diatas meja pantry. Hah! Tiba-tiba saja Yoora jadi merindukan tempat kerjanya dulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.