Perasaan canggung langsung melanda Seokjin dan Yoora saat mereka berada di dalam mobil menuju perjalanan pulang keduanya sama-sama menghindari kontak mata dan hanya membiarkan suara nafas mereka terdengar secara bersamaan.
Menyadari itu, Yoora langsung melirik Seokjin secara perlahan lalu kembali menghadap ke kaca saat tahu jika Seokjin juga meliriknya.
Ia lantas membenarkan posisi duduknya dengan gelisah sambil meremas kedua tangannya yang berada dipangkuan. Ya Tuhan! Ia merasa semakin tidak nyaman dengan keadaan ini, terlebih ketika mengingat—ah tidak! Ia justru semakin mengingatnya meski sudah berusaha menggeleng-gelengkan kepala untuk melupakannya.
"Kenapa? Kau merasa pusing?" Tanya Seokjin khawatir, ia bahkan sampai mengehentikan mobilnya di pinggir jalan untuk memeriksa keadaan Yoora.
"Eh? Ti—tidak, aku baik-baik saja." Jawab Yoora sedikit tegagap. Ia bahkan semakin menghindari kontak mata dengan Seokjin.
Seokjin pun menghela nafas kasar ketika melihat reaksi Yoora itu. Seketika ia merasa bersalah karena telah bertindak tanpa berpikir seperti tadi. Seharusnya ia tidak mencium Yoora begitu saja. Lihatlah sekarang, Yoora jadi semakin menjaga jarak darinya.
"Um.... Yoora."panggilnya pelan, dan Yoora pun menoleh. "Untuk kejadian tadi....aku—"
"Tidak apa-apa!" Sela Yoora Cepat. "Anggap saja itu tidak pernah terjadi. Mungkin kita tadi terlalu terbawa suasana. Ja—jadi kita lupakan saja."
Mendengarnya, entah kenapa membuat Seokjin sedikit marah dengan ucapan Yoora itu, ia lantas mencengkeram erat setir mobil dengan kencang seakan ingin menghancurkannya.
"Fine, kita lupakan saja kejadian buruk tadi! Dan aku juga menyesal dengan kejadian tadi!" Ucap Seokjin lalu kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Ia sama sekali tidak menyadari jika ucapannya itu menimbulkan rasa sakit dihati Yoora.
•••••
Sampai di rumah, Seokjin masih tidak membuka mulutnya untuk berbicara, ia bahkan langsung turun dari mobil begitu saja dan masuk ke rumah tanpa menunggu Yoora.
Sedangkan Yoora hanya bisa menatap punggung Seokjin yang menjauh dengan tatapan bersalahnya, lalu segera menyusul Seokjin untuk masuk. Ia berpapasan dengan Mina ketika berada diruang tamu dan memilih menyapa wanita paruh baya itu sejei sebelum bergegas ke ruang kerja Seokjin.
Tapi ternyata ia tidak menemukan Seokjin di sana. Yoora lantas mengehela nafas panjang. Lalu memilih masuk ke dalam kamar dan duduk di pinggir ranjang sambil memandangi foto USG miliknya yang ia ambil dari atas meja.
Bibir Yoora Melengkung ke atas ketika tangannya mengusap permukaan foto itu secara perlahan. Rasanya ia tidak menyangka jika dalam beberapa bulan lagi ia akan segera bertemu buah hatinya. Ia sangat tidak sabar menanti hari itu datang
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE || KSJ [On Going]
RomanceKejadian satu malam itu benar-benar menjadi sebuah mimpi buruk bagi Kim Seokjin, ia tidak menyangka jika wanita yang ia tiduri itu akan berakhir mengandung darah dagingnya, astaga! Seokjin bahkan tidak mengenal siapa wanita antah berantah itu, tapi...