Sembari menahan sakit pada bagian bawah tubuhnya, Yoora berjalan keluar hotel dengan kepala tertunduk. Ia makin menundukkan kepalanya saat beberapa orang menatapnya aneh, mungkin karena penampilan Yoora yang kacau dengan mata sembab dan rambut basah.
Yoora lantas mempercepat langkah menuju motornya yang kini berada diparkiran.Ketika ia hendak menaiki motor, lagi-lagi Yoora meringis karena rasa perih yang ia rasakan.
Tak kuat menahannya, Yoora langsung terisak pelan dan berjongkok disamping motornya. Ia merasa kotor karena peristiwa yang ia alami.Karena kebodohannya ia harus kehilangan hal berharga yang harusnya ia jaga. Yoora tidak tahu harus mengatakan apa pada Appa nya nanti. Ia bahkan tidak sanggup untuk membayangkan wajah kecewa ayahnya jika mengetahui hal itu.
"Appa ..maaf." lirih Yoora sembari menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan.
"Yoora?"
Suara seseorang dari balik tubuhnya dan sentuhan pelan dibahunya membuat Yoora tersentak kaget. Ia segera berdiri sambil menghapus sisa air matanya.
"Ju-jungkook.." ia sedikit lega ketika itu Jungkook, bukan orang lain. Meski ia baru mengenal jungkook, tapi ia yakin jika Jungkook adalah orang baik.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Jungkook sambil mengernyit melihat penampilan Yoora. "Kau kembali untuk mengambil uang kemarin?"
Tak ingin Jungkook tahu, Yoora pun mengangguk pelan. Masih dengan kepala tertunduk.
"Aku pikir kau lupa dengan uangnya. Aku bahkan baru akan ketempatmu bekerja." Jungkook merogoh sakunya, mengeluarkan uang bayaran untuk kue-kue Yoora kemarin.
"Ms. Mina mengatakan terima kasih untuk kue-kue yang enak itu "
"Iya, kalau begitu aku pergi dulu." Yoora hendak berbalik, tapi Jungkook menahan tangannya.
"Kau yakin tidak apa-apa? Wajahmu terlihat pucat."
Yoora terdiam sejenak, andai saja Jungkook tahu jika Yoora sedang tidak baik-baik saja. Tapi Yoora juga tidak mungkin mengatakan apa yang baru saja terjadi padanya.
Itu terlalu menyakitkan untuk diceritakan. Bahkan mungkin Yoora tidak akan menceritakannya pada siapapun."Aku baik-baik saja, Jungkook."
"Baiklah." Jungkook membantu Yoora berdiri, membersihkan telapak tangan Yoora yang sedikit kotor terkena lantai parkiran.
"Jika ada masalah, kau bisa cerita padaku. Sebisanya aku akan membantumu."
" Terima kasih. Jungkook." Yoora merasa sedikit beruntung bertemu dengan Jungkook. " Aku pergi dulu."
Jungkook mengangguk, melambaikan tangan ketika Yoora pergi, lalu berjalan kembali ke dalam hotel.
•••
Sampai didepan toko roti tempatnya bekerja, Yoora terdiam sejenak untuk mempersiapkan diri menerima amukan dari nyonya kang.
Perlahan Yoora pun masuk ke dalam toko roti, menatap sekitar dan menemukan Mi-Young tengah menatapnya syok, temannya itu langsung mendekati Yoora."Astaga, Yoora! Kau dari mana saja?"
Yoora tersenyum tipis, lebih tepatnya memaksakan senyumnya agar Mi-Young tidak lagi khawatir terhadapnya.
"Maaf membuatmu khawatir, semalam aku tidak enak badan dan langsung pulang ke rumah."
"Tapi kenapa ponselmu mati? Nyonya kang mencarimu, dia mengamuk karena kau tidak juga kembali." Bisik Mi-Young pelan, takut jika orang yang dibicarakannya akan mendengar.
"Sekarang Nyonya kang ada dimana?"
" Di ruangannya."
"Aku akan bicara dengan nyonya kang sebentar." Sekaligus memberikan uang kue kemarin.
![](https://img.wattpad.com/cover/307769076-288-k734356.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE || KSJ [On Going]
Roman d'amourKejadian satu malam itu benar-benar menjadi sebuah mimpi buruk bagi Kim Seokjin, ia tidak menyangka jika wanita yang ia tiduri itu akan berakhir mengandung darah dagingnya, astaga! Seokjin bahkan tidak mengenal siapa wanita antah berantah itu, tapi...