1

1.8K 96 2
                                    

"Lee Yoora"

Mendengar namanya dipanggil dengan nada kencang membuat fokus Yoora yang tengah membuat kue jadi terbagi.
Perempuan itu lantas segera membersihkan tangannya dari tepung, lalu bergegas keluar dari dapur untuk menghampiri atasannya. Sebelum membuka pintu di depannya, Yoora mengetuknya pelan dan baru berani masuk ketika mendengar sahutan dari dalam.

Yoora berdiri ditengah ruangan, menunggu atasannya berbalik dan kembali meneriakinya dengan ucapan kasar seperti biasanya.

"Huft! Kali ini apa lagi kesalahannya?"batin Yoora bertanya, karena setahunya ia tidak melakukan kesalahan apa pun.mungkin.

"Nyonya kang." Panggil Yoora pelan. Ia menunduk hormat ketika atasannya itu berbalik dan memandanginya tajam.

"Kali ini kau sadar apa kesalahanmu, Yoora?" Tanya nyonya kang dengan tangan bersedekap

Yoora diam, mulai memikirkan hal salah apa yang ia lakukan. Tapi setelah hampir dua menit, ia tidak mengetahui apa salahnya, Yoora lantas menggeleng pelan.

"Maaf, Nyonya. Saya-"

Map yang dibanting diatas meja membuat Yoora terkejut hingga memundurkan langkahnya. Ia pun menunduk, tak berani menatap langsung mata Nyonya kang.

"Kenapa kau tidak mengantar pesanan untuk orang yang penting, Yoora?! Kau lupa sudah jam berapa ini?"

Baru setelah itu Yoora membelalakkan matanya dengan mulut menganga saat mengingat jika ia lupa mengantar pesanan 100 kue lamington.

"Astaga! Nyonya kang, maafkan atas kelalaian saya."

Nyonya kang hanya bisa memijat pelipisnya yang mendadak pening. "Pergi antar kue, Yoora. Kau masih punya waktu setengah jam."

"Baiklah, Nyonya." Yoora bergegas keluar dari ruangan Nyonya kang dan berjalan menuju dapur .

Sambil sesekali menatap jam yang tergantung di dinding, Yoora bergegas membungkus kue-kue yang akan ia antar.
Untungnya saat itu ia dibantu oleh Mi-Young, salah satu rekan kerja Yoora, jadi pekerjaan Yoora bisa selesai lebih cepat.

"Mi-Young, terima kasih telah membantuku."

" Tidak masalah, Yoora." Mi-Young menepuk bahu Yoora sesekali lalu kembali ke pekerjaannya.

Yoora tersenyum lebar, ia pun melepas apron miliknya, menggantungkan didepan loker lalu merapikan rambut dan juga bajunya.
Ia kemudian memasukkan kue-kue ke dalam box motor dan segera menjalankan motornya ke alamat yang sudah diberitahu oleh nyonya kang.

•••

Sampai dialamat yang ditunjukkan, Yoora hanya bisa berdiri diam di depan sebuah bangunan megah di hadapannya ini. Ia bahkan sampai harus mendongak untuk mengagumi betapa tinggi dan megah bangunan dihadapannya. Ketika beberapa orang melihat kearahnya, Yoora lantas menunduk malu. Ia pun melangkahkan kakinya memasuki gedung itu, tapu penjaga keamanan menghentikan langkahnya.

 Ia pun melangkahkan kakinya memasuki gedung itu, tapu penjaga keamanan menghentikan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FORCED MARRIAGE || KSJ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang