Buket bunga Daisy yang digantung pada pegangan pintu toko rotinya, sempat membuat kening Yoora mengernyit untuk beberapa saat. Ia kemudian mengambil bunga itu, mencari petunjuk mengenai si pemilik bunga dan siapa yang meletakkan bunga itu disana. Dan Yoora menemukan sepucuk surat diantara kelopak bunga
Untuk : Yoora.
Semoga harimu menyenangkan.
Hanya itu yang tertulis disurat itu, sama sekali tidak ada petunjuk apa pun disana, meski begitu, Yoora sempat memikirkan satu orang yang mungkin mengirimkan bunga itu, namun pemikiran itu langsung ditepis oleh Yoora.
Akhirnya karena tidak menemukan petunjuk, Yoora pun memilih membawa bunga itu masuk ke dalam toko rotinya dan menatanya disebuah vas bunga berwarna putih. Bibir Yoora terangkat ke atas setelah ia menyusun bunga Daisy tadi.
Untuk sesaat Yoora hanya diam sambil menyentuh pelan kelopak bunga Daisy itu, bunga yang melambangkan kemurnian, kesetiaan, kesabaran juga kesederhanaan. Dan Yoora sangat menyukai arti Bunga Daisy, membuatnya mengingat tentang cinta kedua orang tuanya yang penuh kehangatan didalamnya.
Jujur saja, Yoora dulu sangat itu dengan ibunya yang bisa mendapatkan pasangan seperti ayahnya. Ia juga berharap bisa menemukan orang yang seperti Ayahnya, namun sepertinya Yoora harus membuang harapannya itu jauh-jauh, karena rasanya Yoora tidak akan bisa membuka hati lagi, luka lamannya membuat Yoora takut.
Yoora lantas menghela nafas panjang ketika perasaan sedih itu kembali lagi. Ia kemudian menggelengkan kepalanya sebelum bersiap-siap untuk membuka toko.
•••••
Bener gadis muda yang baru masuk ke dalam toko terlihat celingak-celinguk seperti tengah mencari sesuatu. Yoora lantas mendekati para gadis muda itu untuk menanyakan apa hang tengah mereka cari.
"Selamat datang, ada yang—"
"Itu dia!"
Yoora tidak lagi melanjutkan ucapannya ketika para gadis muda itu berjalan menerobosnya begitu saja tanpa membiarkan Yoora menyelesaikan ucapannya. Dengan perasaan yang sedikit kesal, Yoora pun menoleh untuk mengetahui apa yang sebenernya para gadis muda itu cari.
Namun ketika tahu apa yang mereka cari, Yoora sontak tak bisa menahan senyum gelinya.
Ternyata kedatangan gadis-gadis muda itu untuk membeli dua bungkus roti, dan sisanya mereka gunakan untuk mengobrol bersama Hoseok dan Seonjun.
Para gadis muda itu terlihat tersenyum manis dengan kedua pipi yang merona, lalu memberikan sebuah bingkisan kecil untuk Hoseok dan Seonjun sebelum bergegas pergi dengan langkah cepat.
"Sepertinya mereka memiliki para penggemar baru." Ucap Ibu Seonjun yang juga menatap ke arah kedua pria itu.
Wanita paruh baya itu terlihat menggeleng-gelengkan kepala ketika melihat kelakuan Hoseok dan Seonjun yang sedikit kaku ketika menerima hadiah dari para penggemarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE || KSJ [On Going]
RomansaKejadian satu malam itu benar-benar menjadi sebuah mimpi buruk bagi Kim Seokjin, ia tidak menyangka jika wanita yang ia tiduri itu akan berakhir mengandung darah dagingnya, astaga! Seokjin bahkan tidak mengenal siapa wanita antah berantah itu, tapi...