039

2.1K 163 2
                                    

Setelah mengunjingi Irene Jennie bergegas Menuju ruangan sang appa.
Banyak dokter dan perawat menyadari keberadaan jennie,

#Jennie

Aku menyusuri setiap lorong Rumah sakit ini, ahhh rasanya bangga sekali aku memiliki appa yang begitu hebat dengan jeripayahnya membangun rumah sakit termegah di korea ini,  lihatlah interior yang appa usung untuk rumah ssakit ini begitu terlihat nuansa eropa, mungkin appa tidak ingin melupakan sejarahnya dulu yang tinggal lama di negara eropa.

Aku menaiki lift untuk sampai ke lantai 5. Ya bagunan ini memiliki 7 lantai,  dimana lantai terakhir merupakan Rooftop tempat dimana kita bisa melihat bangunan bangunan megah di penjuru korea, selain itu appa juga menyediakan untuk keluarga pasien yang membutuhkan ketenangan.

Lift terbuka di lantai 5 dimana kantor atau ruangan khusus appa berada,  lantai ini dirancang khusus untuk appa serta ada juga ruangan pertemuan atau meeting namun tidak banyak ada ruangan dokter lain disini.

Semaki dekat aku menuju ruangan appa, semakin pelan juga langkahku.  Aku ingin memberi kejutan untuk appa ayolah kita tidak bertemu hampir seminggu karena kesibukan appa.

Saat aku hendak memasuki ruangannya, pintu tidak tertutup begitu rapat namun aku bisa melihat seseorang tengah berbincang bersama appa di dalam. Aku tidak berani untuk memasukinya begitu saja, eomma selalu mengajarkanku untuk sopan terhadap semua hal. Dengan sabar aku menunggunya diluar pintu, kurasa itu bukan pembicaraan yang penting karena aku bisa mendengarkan apa yang tengah appa bersama rekan kerjanya bicarakan.

Tanpa sengaja aku sadari aku mendengar semua yang appa bicarakan, seketika niatku untuk menceritakan Lisa kepada appa aku urungkan setelah aku mendengar apa yang apa bicarakan didalam.

"dokter Will saya lihat seminggu ini anda izin tidak masuk kerja betul?" tanya appa duduk dengan santai di kursinya,  bagaimanapun juga appa pemilik dari rumah sakit ini, tentu seluruh laporan akan appa ketahui.

"ahh ne dokter kim,  saya minta maaf tidak menemui anda terlebih dahulu, anak saya di amerika tengah melahirkan saat itu tanpa berpikir panjang saya beserta istri saya bertolak mengunjunginya." jelas dokter William yang usianya tidak jauh dari appa,

"wahh saya senang mendengarnya,  apa itu cucu pertamamu?" tanya appa terlihat begitu antusias.

Dokter William mengangguk senang "dia cucu pertamaku dokter, karena itu saya sangat antusias menyambutnya." dokter William

Appa mengulurkan tanganya "selamat atas karunianya anda menjadi kakek sekarang." appa

Mereka saling menjabat tangan.

"dokter kim anda tahu rasanya berbeda sekali saat kita memiliki anak dan disaat kita memiliki cucu,  rasa sayangnya akan melebihi dari rasa sayang kepada seorang anak." jelas dokter William

Appa menganggukan kepalanya "ah rasanya saya tidak sabar juga ingin memiliki seorang cucu dari putri kesayanganku Jennie," ucap appa yang terlihat begitu berharap kepadaku.

"tentu dok, anda akan memiliki seorang cucu yang cantik seperti putri anda." dokter William

"ah ne, doakan saja semoga putriku mendapatkan pasangan yang terbaik untuknya." appa

.

.

Kalian sudah mendengar bukan apa yang tengah appa bicarakan didalam,  yaa dia menginginkan seorang cucu dariku.

Terlintas dibenaku, apakah hubunganku bersama lisa akan menghancurkan harapan eomma dan appa. Aku harap aku salah. Namun bagaimanapun jika aku bersama lisa semakin jauh apa aku bisa memberi mereka seorang cucu, Aku semakin bingung kembali aku dihadapkan dengan ini..

BEAUTY ANGELS - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang