Lisa Pov.
"Kemana kita sekarang?" tanya manajer oppa kepadaku
Menembus jalanan disore hari yang terlihat begitu cerah dengan awan senja menghangatkan kota di negeri ginseng.
"hospital appa kim." jawabku
Manajer oppa terkekeh "jadi benar kata eomma Jennie kau akan mengecek kejiwaanmu?" manajer oppa terlihat begitu asik tertawa
Aku hanya mendengus kesal "aiyooo oppaaaa." erangku
"mana adaaa, aku hanya ingin menanyakan kabarnya, dan seperti kataku aku akan meminta restunya." ucapku menunjuk manajer oppa dengan mengedipkan sebelah mataku.
"ahaha ne ne baiklah sesuai permintaan tuan."
.
.
.
Ting..
Lift mengantarkanku ke lantai dimana ruangan appa kim berada. Aku berjalan lurus tidak lupa topi hitam melekat dikepalaku menambah ketampananku. betul bukan:>
Tok.. Tok.. Tok..
Aku mengetuk pintu ruangannya, namun seseorang menepuk pundaku dari belakang. Sontak aku memutar tubuh untuk melihat siapa dia.
"appaa." sapaku semangat
Appa kim hanya tersenyum hangat lalu membukakan pintu ruangannya
"masuklah."
Aku dan manajer oppa memasuki ruangannya, lalu kami dipersilahkan duduk oleh appa
"bagaimana kabarmu lim.?" tanya appa
"seperti yang appa lihat, aku sangat bersemangat." ucapku memberikan senyum terbaiku untuk lelaki ketiga yang aku sayangi setelah grandpa dan daddy.
Appa tersenyum lalu mendudukan diri di kursinya "yeah I know, kau jauh lebih bersinar dari sebelumnya saat kita bertemu di amrik ne." goda appa
Ahh aku sangat malu mendengarnya, memang benar apa yang diucapkan oleh appa kim, saat kita berjumpa duniaku terasa kacau kelam dan hampir putus asa,
"so, ada apa kau menemui appa?" tanya apa menaikan kedua alisnya
Aku menyenderkan tubuhku kepada sandaran kursi "appa, eomma kim menyuruhku untuk mengecek kesehatan jiwaku kepadamu, karena berbicara padanya jika aku akan menjadi menantu kesayangannya." ucapku mengerucutkan bibirku pertanda kesal
Appa dan manajer oppa nampak saling menatap, tidak berselang lama mereka begitu tertawa terbahak-bahak mengingat ucapanku. Ishhh kedua manusia macam apa ini.
"ommooo, kalian menertawakanku?" tanyaku kesal
Appa hanya menggeleng pelan mendengar kekesalanku "ne ne sudah sudah" ucap appa memegang perutnya yang mungkin menggelitikinya.
"jadi kau berbicara kepada istriku bahwa kau akan menjadi menantunya, ahaha itu sangat konyol Lim. Jelas saja dia akan murka kepadamu karena hatinya belum dapat kau luluhkan." ucap appa kim kembali tertawa.
"ahhh comeon laa appa, bantu aku, kau tidak ingin memiliki menantu sepertiku juga? " tanyaku mulai serius.
"ahh ne ne. Sebentar." ucap appa kim mengambil gelas dimejanya lalu meneguk air tersebut.
Appa kembali menarik nafasnya secara panjang, mungkin untuk menetralkan kembali pikirannya.
"appa senang jika kau menjadi menantu appa, karna itu merupakan keinginan anak appa Jennie. Tapi appa tidak bisa membantumu lim untuk meluluhkan eomma Jennie bahkan sudah lama appa tidak pulang kerumah itu semenjak ini terjadi, bahkan appa tidak habis pikir bisa-bisanya ini membuat keluarga kami sedikit retak. Appa minta maaf lim appa hanya bisa mendoakanmu semoga jalanmu selalu dimudahkan," ucap appa begitu tulus menatapku.
![](https://img.wattpad.com/cover/309920129-288-k894700.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY ANGELS - END
RomanceSeperti manusia pada umumnya 4 malaikat tersebut juga memiliki kehidupan di belakang stage, namun yang unik dari cerita ini sosok Lisa menjadi pusat unnie line nya yang sering memperlakukan lisa seperti bayi. Bahkan tidak jarang line unnie yang ser...