036

2.6K 175 1
                                    

Ceklek.  Lamunan lisa tersadar saat seseorang ikut memasuki ruangan dance.

Lisa melihat langkah yang tengah mendekat kepadanya melalui pantulan cermin,

.

.

.

"hyaaa lalisa. Aku menelphone mu agar menjemputku ishh kau menyebalkan meninggalkanku." kesal Rose berjalan mendekati Lisa

"ahaha mianhe chaeyoung, aku tidak membuka handphoneku." ucap Lisa menatap Rose

Rose ikut mendudukan diri disamping Lisa dan menghadap cermin.

"kau bersama Jennie unnie?" tanya Rose lalu Lisa menggelengkan kepalanya.

"mau mu seperti apa li, lebih baik kau bicarakan semua yang ada didalam hatimu kepadanya," ucap rose mengelus bahu lisa.

Lisa melirik Rose "aku seperti diambang chongah,  maju aku tidak yakin sedangkan mundur aku tidak ingin." lisa menundukan kepalanya.

Rose merangkul lisa "aku percaya dirimu untuk maju li,  kau hebat kau pasti bisa,." Rose

Memang Lisa lebih percaya untuk menceritakan semuanya kepada Rose,  tidak heran Rose sudah tau betul apa masalah yang tengah di hadapi Lisa.  Mereka semakin dekat bahkan pertengkaran sudah tidak lagi mereka rasakan.

Lisa memeluk Rose "kau memang sahabatku chongah, gomawo" ucap Lisa.

.

.

Ceklek
Seseorang membuka pintu ruang Dance.

Sontak Lisa dan Rose melihatnya dengan posisi masih berpelukan.

.

.

.

# Jennie

muach..

Muach...

Appa mencium keningku

"bye appa.. " ucapku turun dari mobil

"bye sayang,"

Setelah aku turun appa melajukan mobil nya menuju rumah sakitnya.

Hari ini aku berangkat ke agensi diantarkan oleh appa, kebetulan kami searah dan ah manajer oppa tidak bisa menjemputku.

Aku menaiki lift ke lantai sajangnim.

Ting..
Lift terbuka

Mengapa diluar ruangan sepi?  Apa mereka sudah masuk pikirku.

Kakiku terus melangkah, begitu sampai Ruangan rupanya masih kosong, mereka benar-benar belum kemari? Ahh dimana bayiku aku ingin menemuinya aku benar-benar akan memperbaiki hubungan ini aku sungguh merindukannyaaaa

"Jennie-yaa. " seseorang memanggilku,

"ahh oppa." sapaku ternyata itu manajer oppa yang selalu menemani Lisa. Dan perlu kalian ketahui keempat member mempunyai manajer masing-masing setelah jadwal kami yang sangat padat.

"kau baru sampai?" manajer oppa

"nee oppa, oppa dimana bayiku.?" tanyaku memelas

Dia tersenyum, apa dia mengejekku?

"ishh oppa kau meledeku?" kesalku memajukan bibir

"ani ani, bayimu di ruang dance,  kami datang terlalu pagi." ucap manajer oppa

Aku berniat akan melangkah menuju ruangan tersebut,  tapi seketika langkahku terhenti "oppa,.. Apa dia akan memaafkanku?" tanyaku sedih rasanya

"dia selalu memikirkanmu Jen, berilah maaf untuknya dan memintalah maaf untuknya juga." manajer oppa

BEAUTY ANGELS - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang