Selamat membaca, Vrennn😍💖
1 vote + komen kalian, semangatku!!!
Follow Instagram fitriyarmd_ & wp_ayaaaEnjoy!
🌻🌻🌻
-Ilusi hati yang menipu otak-"Ayah? Gue nggak punya ayah."
Setelah berdebat dengan Atlas, Starla langsung pergi ke rooftop. Untung saja di sana sepi tidak ada siapa-siapa. Gadis itu sama sekali tidak berniat masuk ke dalam kelasnya, tidak peduli jika dirinya diabsen dari kelas.
Tangannya masih mengepal, dengan perasan marah yang masih menggerogoti hatinya, Starla menatap gedung-gedung tinggi yang nampak dari rooftop.
"Haha kata banyak orang cinta pertama anak perempuan itu ayah, tapi itu ayah kalian bukan ayah gue."
"Gue nggak pernah ngerasain sosok ayah. Gue benci sama dia. Dia nggak pernah bikin gue bahagia. Yang ada karena perbuatannya, gue yang harus nanggung semuanya."
"Kenapa waktu itu dia nggak ikut mati sekalian---"
"Starla!" ucapan Starla terpotong. Suara yang tidak asing di telinga Starla membuat gadis itu menengok ke sumber suara. Sorot mata tajam dia berikan pada sang pemilik suara.
Kenapa cowok itu selalu hadir di hidup Starla. Kenapa dia masih juga tidak kapok setelah berkali-kali Starla menyuruhnya berhenti untuk ikut campur urusannya.
"Om Reno sayang sama lo, Starla," ucap Atlas sembari menatap Starla teduh. Atlas berjalan mendekat ke arah Starla.
Starla mengembuskan napas mengkal mendengar penuturan Atlas barusan. Apa dia bilang, ayahnya sayang dengan dirinya? Bahkan Starla yakin di dalam mimpi sekalipun, Reno --- ayah Starla lebih sayang dengan Atlas dibandingkan dirinya.
"Kenapa lo selalu ikut campur urusan gue?!" Starla membidik mata cemerlang Atlas.
"Karena gue nggak mau lo kenapa-kenapa," jawab Atlas sungguh-sungguh. Atlas sudah berdiri di samping Starla.
"Justru karena lo gue jadi kenapa-kenapa," timpal Starla, tidak mempedulikan perasaan Atlas sama sekali.
"Maaf. Tapi Starla---"
"Apalagi? Mau ngelak kalo itu bukan lo yang lakuin? Terus siapa lagi Las, siapa?! Yang tahu cuma lo, nggak ada yang lain." Starla dengan mata berkaca-kaca mengalihkan pandangannya. Gadis itu tidak ingin ada orang yang mengetahui sisi lemahnya. Dia berbalik --- membelakangi Atlas. Netranya sedikit mendongak menatap awan-awan langit yang cerah, berbeda dengan keadaan hatinya saat ini.
"Starla, Om Reno sayang sama lo," cicit Atlas meyakinkan. Cowok itu berusaha mengalihkan pembicaraan. Atlas mengikuti posisi berdiri Starla.
"Ditinggal orang yang kita sayang karena orang itu sudah dipanggil Tuhan emang sakit. Tapi lebih sakit saat raga orang yang kita sayang masih ada, tapi kita nggak pernah ngerasain peran orang itu sama sekali."
"Dan itu semua karena lo. Andai lo nggak lahir, pasti gue bakal ngerasain kasih sayang dari kedua orang tua gue. Pantes orang tua lo ninggalin lo, pasti mereka nyesel udah ngelahirin anak kayak lo."
Ucapan Starla barusan sukses membuat Atlas bungkam. Cowok itu mengepalkan tangannya, mencoba menahan sesak di dadanya. Benar yang dibilang Starla, andai dia tidak dilahirkan pasti semua orang akan bahagia. Hera akan bahagia dengan keluarganya, Starla akan merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tapi, dia tidak bisa mengelak dari takdir Tuhan. Takdir yang menyuruhnya untuk merasakan kehidupan yang sangat amat menyakitkan di dunia.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATLASTA | SELESAI
Teen FictionPart masih lengkap "Ilusi hati yang menipu otak." ••• Ini adalah kisah Atlas dan Starla. Atlas Sagar Alvieto. Ketua OSIS dengan sifat dinginnya yang selalu melindungi Starla Lavena, yang notabennya seorang bad girl. Starla suka memalak golongan kela...