Hallow, aku datang membawa kebahagiaan🤪🤟
Siapa yang udah nungguin? Coba Komen sini👉
Satu vote + Komen kalian, semangatku!!!❤️❤️
-Happy reading-
🌻🌻🌻
-Ilusi hati yang menipu otak-
"LAS WOEEE ..., ATLAS LO DI MANA ANJIR?!"
"Astaga ini cowok budeg banget, ya."
Starla Dengan kotak makanan di tangannya itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah Atlas. Gadis itu pagi-pagi- sekali sudah datang ke sini, padahal waktu baru menunjukkan pukul 6.35 pagi. Entah apa yang gadis itu ingin lakukan.
"Rumah sebesar ini cuma ditinggalin sendiri. Gila sih ini anjir." Starla menggelengkan kepalanya. Dia kemudian mengendap-endap naik ke anak tangga. Dia yakin kalau Atlas pasti ada di kamarnya.
"Nggak mungkin kalau masih molor, orang pintu depan nggak dikunci. Ini kalau ada maling enakan malingnya."
Masih dengan gumaman yang tidak bisa didengar siapa pun, Starla saat ini sudah berada di depan kamar Atlas. Pintu kamar terbuka sedikit, yang sudah pasti tidak dikunci.
"Hallo pacar," kata Starla lantang, dengan setengah tubuhnya yang sudah masuk kamar Atlas.
Atlas yang tengah duduk di meja belajarnya terjingkat kaget ketika mendengar suara yang akhir-akhir ini menjadi candunya. Dia meletakkan jarum dan benang wol yang ada di tangannya ke atas meja belajar. Senyumnya terbit ketika melihat Starla berjalan ke arahnya.
"Udah sibuk aja lo pagi-pagi," ujar Starla ketika melihat Atlas sudah duduk di kursi belajarnya.
Dengan senyum mengembang, Atlas bertanya balik pada Starla. "Masih pagi, kenapa ke sini?"
"Mau ketemu pacar gue lah. Mau apa lagi." Starla dengan percaya dirinya mengacak rambut Atlas, yang memang sudah acak-acakan.
"Starla." Atlas mendongak, menatap wajah Starla. Starla saat ini sudah berdiri di depannya.
"Iya pacar."
Jawaban Starla itu membuat Atlas salah tingkah, entah bagaimana bisa wajah cowok itu sudah seperti kepiting rebus. Gerakan tangan Starla yang mengacak rambutnya sangat tidak ramah untuk kerja jantungnya. "Jangan gini."
"Dih, kenapa muka lo merah gitu?" ledek Starla, membuat Atlas langsung menundukkan kepalanya.
"Malu."
Starla tertawa renyah, lagi-lagi tangannya mengacak rambut Atlas, membuat rambut cowok itu semakin berantakan. "Hahaha tahu kan, rasanya? Makanya lo jangan keseringan gombal."
"Kamu nggak suka?" Atlas yang masih salah tingkah itu bertanya polos.
"Lo tiap gombal garing, nggak enak didenger."
"Berarti aku harus belajar lagi sama mbah Google, supaya nggak garing," jawab Atlas jenaka.
Starla tidak menanggapi, dia sudah meletakkan kotak makanan yang dia bawa tadi ke atas meja belajar Atlas. Binar di mata Starla sangat terlihat ketika dia mengambil hasil rajutan yang Atlas buat. Rajutan itu sedikit lagi sudah selesai. "Wihhh gemes banget, lo buatin ini buat gue? Kenapa lo romantis banget sih, Las," ucap Starla percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLASTA | SELESAI
Teen FictionPart masih lengkap "Ilusi hati yang menipu otak." ••• Ini adalah kisah Atlas dan Starla. Atlas Sagar Alvieto. Ketua OSIS dengan sifat dinginnya yang selalu melindungi Starla Lavena, yang notabennya seorang bad girl. Starla suka memalak golongan kela...