02 - SEMAKIN HANCUR

1.2K 61 1
                                    

Selamat membaca, Vrennn 😍💖

1 vote + komen kalian, semangatku!!!
Follow Instagram fitriyarmd_ & wp_ayaaa

Enjoy!

🌻🌻🌻
-Ilusi hati yang menipu otak-

Bel pulang sekolah sudah berbunyi tiga puluh menit yang lalu. Koridor sudah mulai sepi, siswa-siswi SMA Pelita Bangsa pasti sudah banyak yang pulang, tinggal beberapa siswa saja yang mungkin masih ada kepentingan di sekolah. Seperti Atlas.

Atlas berjalan menyusuri koridor menuju parkiran sekolah. Dia belum pulang, karena habis menemui guru pembimbing OSIS untuk menyerahkan program kerja satu tahun yang akan dia dan anggota OSIS laksanakan. Cowok dengan jaket levis itu mengedarkan pandangannya. Atlas mengembuskan napas berat ketika melihat Starla bersama Digo masih asyik duduk berduaan di atas motor.

Digo adalah kakak kelasnya, lebih tepatnya dia berada di kelas XII IPA 3.

"Tenang, kan?"

"Kalo lo banyak masalah, atau ngerasa hidup lo anjing banget lampiasin aja ke hal kayak gini," lanjut Digo kemudian kembali menghisap rokok yang diapit di antara jari telunjuk dan tengahnya.

"Tapi akhir-akhir ini napas gue sesek."

"Nggak usah lebay!"

"Anjing," umpat Starla.

"Haha bercanda sayang. Emangnya hari ini lo habis berapa sih, sampe sesek napas gitu?" tanya Digo sembari menatap Starla.

"Baru juga satu," jawab Starla enteng.

"Baru satu batang udah sesek? Nggak keren lo ah."

"Keren yang lo maksut apa? Nyuruh pacar lo ngerokok? " Atlas menyambar tiba-tiba, dia sudah berdiri di depan Starla dengan tatapan tidak suka.

Starla mengembuskan napas mengkal, ketika mendapati Atlas sudah berada di depan pelupuk matanya.

Sedangkan Digo, seperti biasa. Tatapan remeh dan tidak suka juga dia berikan pada Atlas.

"Kenapa susah banget dikasih tahu. Gue bilang jangan pernah deket-deket sama perokok Starla, apalagi sampe ngerokok kayak gini," mengkal Atlas. Raut wajah cowok itu sangat khawatir.

Saat Starla baru saja ingin membuka suara, Atlas dengan gerakan cepat mengambil alih rokok di tangan Starla dan Digo, membuang dan menginjaknya asal, membuat kepulan asap rokok itu berhenti keluar dari asalnya.

"Sekolah bukan tempat ngerokok!" peringat Atlas.

"Lo pikir lo siapa?" tanya Starla.

"Hubungan toxic, sumber penyakit---"

BUGH!

Digo beranjak kemudian dengan cepat tangan kekarnya melayangkan pukulan pada pipi Atlas, membuat ucapan cowok itu terpotong. Tubuh Atlas mundur beberapa langkah akibat belum siap menerima pukulan yang dilayangkan Digo padanya.

"Hadiah buat lo hari ini. Gue peringatin ini terakhir kalinya lo ikut campur. Sekali lagi lo ikut campur hubungan gue sama Starla, gue nggak segan-segan bikin lo lebih parah dari ini," peringat Digo.

Digo kembali duduk di jok motor miliknya. Starla, gadis itu juga sudah memperbaiki posisi duduknya. Digo langsung saja mengegas stang motornya meninggalkan Atlas sendirian di parkiran sekolah.

Atlas menatap punggung Starla dan Digo bergantian, cowok itu mengusap wajahnya kasar, kemudian berjongkok untuk membersihkan debu rokok supaya pihak sekolah tidak mengetahui kejadian ini. "Starla kenapa lo susah banget dibilangin."

ATLASTA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang