16 - LANGIT ABU-ABU

456 38 1
                                    

Hallow Vrennn. I'm comeback😎♥️

Gimana kabar kalian, baik?

Follow Instagram fitriyarmd_ dan wp_ayaaa

Oke, selamat membaca ♥️♥️

🌻🌻🌻

-Ilusi hati yang menipu otak-

"Pelakunya sudah ditemukan. Plat S 1*5* MS. Pelaku sudah ada di kantor. Silakan untuk keluarga Ibu Dela segera ke kantor. Kami tunggu."

Setelah mengatakan itu, sambungan dari seberang terputus. Seorang polisi dengan suara berat baru saja menelepon Atlas.

Atlas masih diam di tempatnya. Dokter laki-laki berbadan jangkung juga sudah pergi entah ke mana.

"S 1*5* MS. Siapa?" monolog Atlas.

"Maafin Atlas, bunda, semua ini salah Atlas." Atlas mengembuskan napas gusar, kemudian menyusul Starla yang sudah berada di ruang IGD.

Hatinya mencelos ketika melihat Starla memukul-mukul tembok ruangan IGD. Di sana bunda sudah terbujur kaku dengan tubuh ditutup kain berwarna putih. Atlas langsung mendekat dan membuka kain itu. Mati-matian Atlas menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Bunda ...." Atlas merosot, cowok itu duduk di lantai dingin. Dia tidak kuasa melihat wajah Dela yang pucat seperti itu.

"Bunda maafin Atlas." Atlas menundukkan kepalanya dalam.

Starla yang menyadari Atlas sudah berada di dalam ruangan bersamanya, langsung mendekat dan melayangkan tinjauan ke wajah cowok itu.

"Anjing! Semua ini salah lo, cowok brengsek. Pasti lo yang nyuruh orang buat nabrak bunda? Ngaku lo bangsat." Amarah di dalam diri Starla tidak bisa dikontrol dengan tenaga yang tersisa dia memukuli Atlas. Atlas hanya diam, membiarkan Starla memukuli dirinya.

"Nyesel gue udah percaya sama lo. Pasti ini semua udah lo rencanain, lo ngajak gue jalan, terus lo nyuruh bunda buat nyiapin ulang tahun gue. Tapi di lain sisi lo juga nyuruh orang buat nabrak bunda gue saat bunda pulang dari toko kue buat beli kue."

"Nggak usah sok kaget. Gue tahu, polisi tadi telepon gue. Dia ngejelasin kronologi yang terjadi."

"PERGI! COWOK BRENGSEK KAYAK LO NGGAK PANTES ADA DI SINI!" Starla masih saja memukuli Atlas, dan Atlas masih diam tidak membalas sama sekali.

Starla mendorong tubuh Atlas, supaya cowok itu pergi dari hadapannya. Tapi untuk kali ini Atlas tidak diam, cowok itu mengangkat kepalanya kemudian menatap Starla teduh.

"Starla, kasihan bunda. Jangan sekarang. Lo boleh marah sama gue, tapi jangan sekarang!"

"PERGI LO, ANJING!"

"Starla gue mohon jangan sekarang. Kasihan bunda, bunda pasti sedih lihat lo kayak gini." Atlas memegang kedua bahu Starla, mencoba menenangkan gadis itu.

"Akhhhh ...," teriak Starla sembari menjambak rambut yang dia cepol.

"Starla, maaf ...."

Yang dibilang Starla barusan tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak benar. Atlas memang merencanakan ini dengan bunda. Bunda yang memberitahu Atlas kalau Starla ingin menonton konser. Jadi Atlas memutuskan untuk mengajak Starla menonton konser dengan alasan kado yang dia berikan untuk gadis itu. Karena tepat satu hari setelahnya adalah ulang tahun Starla yang ke-17.

Bunda yang menyuruh Atlas untuk mengajak Starla pergi, supaya bunda bisa dengan mudah menyiapkan pesta ulang tahun di rumah untuk Starla. Awalnya Atlas menolak, dia mau mengajak Starla nonton setelah ulang tahu gadis itu saja, karena Atlas tidak mau bunda kecapekan menyiapkan pesta ulang tahun untuk Starla sendiri. Ini semua di luar dugaan Atlas. Atlas tidak tahu kalau semuanya akan berakhir seperti ini.

ATLASTA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang