Hallo I'm comeback 😎
Gimana kabar kalian, baik?
Okey, selamat membaca ❤️❤️
🌻🌻🌻
"BUSETTT, VIDEO DEDEK GEMES, SAMA ABANG LAS VIRAL." Afghan dengan suara cemprengnya itu baru saja masuk ke kantin. Perhatian orang-orang langsung tertuju pada cowok itu, Afghan yang merasa dirinya menjadi pusat perhatian langsung nyengir lebar.
Dia tidak datang sendiri, cowok itu datang bersama Ariel dan Excel. Mereka berdua mati-matian menahan malu ketika baru saja masuk kantin.
"Dedek gemes harus tahu, lihat nih, lihat. Abang Las juga, lihat nih!" Afghan sudah berdiri di depan meja Starla dan Atlas. Cowok dengan dua lesung di kanan dan kiri pipinya itu langsung memberikan ponselnya pada Starla, menyuruh Starla dan Atlas melihatnya.
"Lebay banget sih lo, Af!" celetuk Excel yang sudah sangat muak dengan tingkah Afghan.
"Mau makan apa, Val?"
"Terserah."
"Siap sayang," jawab Ariel kemudian pergi menuju stand Mpok Weni. Dia tidak terlalu tertarik soal video viral itu.
Tumben sekali dua remaja itu tidak ribut. Sudahlah, bukankah lebih baik jika begitu.
"Gimana Dedek gemes? Gila suara Dedek gemes keren parah," ujar Afghan hiperbola.
Starla hanya memutar bola matanya malas, pun dengan Atlas yang langsung menyodorkan ponsel milik Afghan, setelah selesai menonton video dirinya dan juga Starla. Atlas sudah tahu video itu semalam, dan dia juga tidak kalah kaget seperti Afghan hari ini.
"Gimana, Las? Dies Natalis sekolah kurang satu minggu loh," kata Alma yang sudah duduk di sebelah Excel.
Sekretaris OSIS itu awalnya tidak berniat untuk duduk. Excel yang jengah melihat Alma berdiri langsung menarik pergelangan tangan Alma cukup kasar --- menyuruh gadis itu untuk duduk di sebelahnya. Excel tahu kalau Alma pasti tidak berani duduk di sebelah Starla, apalagi Atlas.
"Tanya anaknya," jawab Atlas dengan suara beratnya.
"Starla, lo---"
"Gue nggak minat!" potong Starla cepat, membuat Alma langsung meneguk ludahnya susah payah. Gadis itu sudah bisa menyimpulkan sendiri, kalau dia dengan Atlas pasti disuruh tampil di acara Dies Natalis sekolah, karena video mereka yang mengisi live music di cafe Gara itu viral.
"Neng Al, ehhh Alma. Ada apa sih?" kepo Afghan, tangan kanan cowok itu menoel bahu Alma beberapa kali.
Alma menatap Afghan sejenak. "Starla sama Atlas---"
"Oh ..., Dedek gemes mau kok, Alma. Dia mau, pasti mau, iya, kan, Dedek gemes?" tanya Afghan. Starla tidak merespon, gadis itu justru melanjutkan memakan cireng miliknya yang tinggal dua biji.
"Dedek gemes ...."
"Af!" Atlas menatap Afghan tajam, tanda menyuruh cowok itu agar berhenti bicara.
"Ck, udah Alma lo pergi sana. Satu lagi, Dedek gemes sama Abang Las mau kok tampil. Bener, kan? Yang Alma maksut tampil buat Dies Natalis, kan?"
"Bacot banget sih lo, Af!" seru Excel yang tengah asyik bermain ponselnya, mungkin gadis itu tengah membalas pesan dari deretan pacarnya.
Dengan mulut mengunyah cireng, Starla menatap Atlas muak. "Las, gue nggak mau, ya!"
"Lo harus mau Dedek gemes. Ayo dong Dedek gemes, demi Dedek Afa, deh. Ayo, ya ... ya ... ya?"
"Idih, emang lo siapa?" tanya Starla, gadis itu bergidik ngeri melihat tingkah Afghan yang semakin menjadi-jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLASTA | SELESAI
Ficção AdolescentePart masih lengkap "Ilusi hati yang menipu otak." ••• Ini adalah kisah Atlas dan Starla. Atlas Sagar Alvieto. Ketua OSIS dengan sifat dinginnya yang selalu melindungi Starla Lavena, yang notabennya seorang bad girl. Starla suka memalak golongan kela...