Hallow, I'm comeback😎👊
Selamat membaca ♥️♥️
Satu vote + komen kalian, semangatku!!!
🌻🌻🌻
-Ilusi hati yang menipu otak-
"Anjir, kasihan gue lihat Atlas tadi."
"Gila sih Starla."
Embusan napas berat keluar dari bibir Atlas, ketika Ariel dan Excel sedari tadi membahas kegagalan Atlas dalam mengajak Starla pacaran. Malam ini udara sangat dingin, burung hantu melesat hinggap di pohon mangga, ranting-ranting pohon bergesekan, membuat suasana menjadi sedikit damai, tapi tidak dengan perasaan Atlas.
"Kenapa?" pertanyaan itu terucap dari mulut Afghan.
"Tadi Atlas nembak Starla, tapi ditolak sama tuh cewek. Malah dia bilang Atlas nembak Starla karena biar Starla mau tampil di Dies Natalis minggu depan," jawab Excel panjang lebar.
Saat ini Atlas dan Afghan berada di halaman rumah Ariel, Excel juga ada di sana. Di bawah pohon mangga, mereka berempat sedang membakar jagung. Tadi sepulang sekolah, Atlas ditelepon Ariel, cowok itu menyuruh Atlas mengajak Afghan untuk ke rumahnya.
"Bener, Las?"
"Gue nggak sebrengsek itu," jawab Atlas dingin. Mood-nya sedang tidak baik, tapi kenapa ketiga temannya ini tidak bisa diam.
"Emang lo suka sama Starla? Jangan karena kasihan doang, terus lo ajak dia pacaran," celetuk Afghan. Cowok itu tersenyum miring, menatap Atlas yang tengah mengipasi jagung bakarnya.
Excel yang mendengar dibuat mengkal, bagaiman tidak, Afghan sedari tadi tidak berhenti menyudutkan Atlas, dan beranggapan yang tidak-tidak soal cowok itu. "Lo kenapa sih, Af?"
"Gue cuma takut aja, Atlas ngajak Starla pacaran bukan karena cinta tapi karena kasihan doang," balas Afghan kemudian memakan jagung bakar yang berada di tangan kanannya.
Muak, kata yang menggambarkan Atlas saat ini. Cowok itu bisa saja menyudutkan Afghan mengenai dia yang berdua dengan Starla di ruang musik tadi pagi, tapi Atlas tidak seperti itu. "Kalo gue cuma kasihan sama Starla, emang apa hubungannya sama lo?"
"Bangsat, lo!" sarkas Afghan.
Ariel dan Excel dibuat melotot. Keduanya tidak percaya dengan respon Afghan. "Af, lo kenapa sih? Atlas nggak mungkin lah kayak gitu. Emang lo pernah lihat Atlas gonta-ganti cewek kayak Ariel?" celetuk Excel.
Ariel yang tengah mengipasi jagung bakar bersama Atlas, langsung menatap Excel datar. "Gue lagi yang kena."
"Emang kenyataan lo sering gonta-ganti cewek.'
"Sadar diri sayang."
"Sayang-sayang, mata lo somplak."
"Ngambek gue sama lo, Val."
"Gue nggak peduli, pergi sana!"
"Jahat banget itu mulutnya."
"Atlas emang nggak pernah main cewek, tapi gue nggak yakin kalo dia suka sama Starla," celetuk Afghan di tengah-tengah perdebatan Ariel dan Excel.
"Gue nggak butuh lo yakin," jawab Atlas, cowok itu berusaha menahan dirinya agar tidak membanting Afghan sekarang juga. Tidak-tidak, Atlas tidak seperti itu anaknya.
"Af, lo nggak diem gue tendang ke neraka mau, lo?" ancam Excel terdengar mengerikan, tapi bagi Afghan itu hanya jokes yang sama sekali tidak bermutu.
"Buktiin kalo lo emang suka sama Starla. Karena lo ditolak sekali, jangan buat itu alasan untuk nyerah buat dapetin Starla. Starla suka sama lo. Waktu lo buat ngajak dia pacaran aja yang nggak tepat tadi," jelas Afghan, kemudian beranjak dan berpamitan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLASTA | SELESAI
Fiksi RemajaPart masih lengkap "Ilusi hati yang menipu otak." ••• Ini adalah kisah Atlas dan Starla. Atlas Sagar Alvieto. Ketua OSIS dengan sifat dinginnya yang selalu melindungi Starla Lavena, yang notabennya seorang bad girl. Starla suka memalak golongan kela...