Hallow, haiii. I'm comeback🤪🤟
Gimana kabar kalian, Vrennn. Baik?
Yeay, selamat membaca❤️❤️
Satu vote + komen kalian semangatku!!!
🌻🌻🌻
-Ilusi hati yang menipu otak-
Hari sudah sangat malam. Waktu menunjukkan pukul 23.25 dan saat ini Atlas berada di depan rumah mamanya. Duduk di jok motor CBR miliknya, dengan tatapan tidak lepas menatap rumah megah di depan pelupuk matanya.
"Mama sama Happy nggak apa-apa, kan? Mama sama Happy di dalam, kan?" monolog Atlas, khawatir.
Tangan dengan urat kentara miliknya meremas stang motornya kuat, rahang cowok itu juga mengeras, pun dengan urat-urat di lehernya terlihat menonjol.
"Siapa? Siapa yang lakuin ini? Jadi bunda---bunda sengaja ditabrak?"
Atlas mengembuskan napas berat. Cowok dengan jaket levis itu turun dari jok motornya, dia berdiri di depan pagar dan sudah disuguhi muka masam bapak satpam.
"Permisi, Pak. Saya mau tanya, Tante Hera sama Happy nya ada?"
Bapak satpam itu menatap Atlas dalam. "Ada di dalam. Sudah malam, sebaiknya kamu pulang. Nyonya baik-baik saja."
"Terima kasih, Pak. Maaf sebelumnya, Pak. Apa saya boleh minta nomor bapak?" Satpam itu mengerutkan dahinya, Atlas yang menyadari langsung membuka suara kembali. "Saya cuma mau tanya keadaan Tante Hera sama Happy lewat Bapak, apa Bapak nggak keberatan ngasih nomor Bapak ke saya?" bujuk Atlas.
Satpam yang berumur kisaran pertengahan kepala lima itu mengembuskan napas pelan. Bapak itu kemudian merogoh saku celananya ---mengambil ponsel miliknya.
"081********," ucap bapak satpam yang langsung membuat Atlas mencatatnya cepat.
Atlas tersenyum manis, tapi bapak satpam itu tidak baper sama sekali. Kemudian Atlas dengan rambut acak-acakan mengucapkan terima kasih dan berpamitan untuk pulang.
Saat baru saja duduk di jok motornya, tiba-tiba ponsel yang dia letakkan di saku celana itu bergetar. Atlas mengambilnya, dia mendengkus ketika mengetahui Afghan yang mengirim dirinya pesan.
Afghannn
|Ke rumah Ariel, sekarang!
|Ngapain? Udah malem
|Sekarang!
|Y
Atlas mengelap wajahnya gusar, dia tidak paham apa tujuan Afghan menyuruh dirinya untuk ke rumah Ariel malam-malam seperti ini. Tidak mau ambil pusing, Atlas memasukkan kembali ponsel miliknya kemudian melajukan motor CBR-nya.
🌻🌻🌻
"Polisi udah nutup kasus ini," kata Atlas pada tiga temannya.
Sekarang Atlas berada di rumah Ariel bersama tiga temannya. Tadi saat Afghan keluar dari toilet dia tidak mendapati Atlas, padahal saat dia di dalam toilet Afghan mendengar ada langkah kaki yang masuk kamar Atlas. Mengembuskan napas berat ketika melihat kotak dengan ukuran sedang tergeletak di atas lantai, padahal tadi tidak ada kotak itu.
Tidak mau ambil pusing, cowok dengan dua lesung di pipinya itu mendekati kotak dengan ukuran sedang, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui isi dari kotak itu. Saat itu juga dia mengirim pesan di grub yang berisi dirinya dan tiga temannya. Dan, Ariel menyuruh Afghan untuk datang ke rumah cowok itu, untuk membahas hal ini. Padahal sudah tengah malam, awalnya Ariel dan Afghan melarang keras Excel untuk ikut datang, tapi bukan Excel jika menerima. Maka sebelum ke rumah Ariel, Afghan memutuskan untuk menjemput Excel dengan cara manjat pagar rumah gadis itu, meskipun rumah Excel berada tepat di depan rumah Ariel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLASTA | SELESAI
Fiksi RemajaPart masih lengkap "Ilusi hati yang menipu otak." ••• Ini adalah kisah Atlas dan Starla. Atlas Sagar Alvieto. Ketua OSIS dengan sifat dinginnya yang selalu melindungi Starla Lavena, yang notabennya seorang bad girl. Starla suka memalak golongan kela...