21 - DUA SAYAP?

475 38 6
                                    

Hallow, hallow🤟❤️

Gimana kabar kalian, Vren? Sehat?

Selamat membaca ❤️❤️

Satu vote + komen kalian, semangatku!!!

🌻🌻🌻

-Ilusi hati yang menipu otak-

membuatku utuh

Tuk menjalani hidup

Berdua denganmu selama-lamanya

Kaulah yang terbaik untukku

Yang terbaik untukku

Hu-hu-hu, hey, yeah

Hey, yeah, hey

Lirik terakhir sekaligus lagu terakhir, Lebih Indah - Adera, selesai dibawakan oleh Starla. Starla tersenyum ramah ke arah para pengunjung cafe, pun dengan Atlas.

"Terima kasih," ucap Atlas dan Starla dengan tubuh sedikit membungkuk, bersamaan. Mereka berdua kemudian turun dari panggung kecil yang memang disediakan untuk mengisi live music di cafe ini. 

Sagara cafe, salah satu cafe yang didirikan oleh papa Gara. Tempat ini merupakan cafe pertama yang memberikan job live music untuk Atlas dan Starla. Ya, Starla tidak punya pilihan selain menerima tawaran dari Gara. Sebenarnya, Starla tidak mau, tapi Atlas meminta Starla untuk menerimanya, jadi dengan berat hati Starla menerima tawaran Gara beberapa hari yang lalu.

"Hay pacar, suara lo bagus banget. Dua jempol buat lo," ucap Digo ketika Starla dan Atlas berjalan melewati mejanya, kemudian cowok itu mencekal pergelangan tangan Starla, membuat  Starla mendengkus. Tatapan tidak suka Starla berikan pada Digo. "Lepas!" titah Starla.

Ya, karena taruhan kemarin dengan Sam dan Gara, Digo memutuskan untuk ke cafe papa Gara malam ini, bersama Gara dan Sam pastinya. Tadi, Gara memberitahu Digo kalau Starla menerima tawarannya beberapa hari yang lalu.

"Gue bilang lepas, Digo!"

Atlas yang melihatnya langsung menatap Digo sekilas, cowok itu mendekat ke arah Digo. Digo yang sempat melihat Atlas menatap dirinya merasa tertantang. Digo melepas pergelangan tangan Starla yang sempat dia cekal, kemudian berdiri. Mata tajamnya membidik mata teduh milik Atlas.

"Nggak usah ikut campur lo!" Kecam Digo terdengar mengerikan.

Atlas mengembuskan napas gusar. Dia tidak mau membuat keributan di hari pertamanya bekerja. Tidak berniat membalas ucapan Digo, tangan dengan urat kentara milik Atlas sudah menarik pelan tangan Starla untuk dia ajak pergi dari sana. Starla menjulurkan jari tengahnya membentuk simbol fuck, yang langsung membuat Sam tertawa nyaring.

"Hahaha, kalah lagi lo Sama Atlas, payah."

"Apa lo bilang tadi?"

"Payah!" seru Sam jenaka.

🌻🌻🌻

"Minum dulu, Starla." Atlas dengan beberapa bulir keringat yang membasahi pelipisnya memberikan sebotol air mineral pada Starla. Mereka berdua memilih untuk duduk di taman yang berada di depan cafe Sagara.

Dengan senang hati Starla menerimanya. Penampilan Starla malam ini lagi-lagi membuat Atlas tertegun. Hanya dengan mendengar Starla bernyanyi, Atlas sudah merasa sangat tenang.

ATLASTA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang