Hallow, Vrennn. Setelah sekian abad akhirnya aku datang kembali 🤪🤟
Selamat membaca💖💖
Satu vote + Komen kalian, semangatku!!!
🌻🌻🌻
-Ilusi hati yang menipu otak-
Sudah hampir tiga puluh menit, Starla habiskan hanya untuk mondar-mandir di depan rumah-nya. Gadis itu tidak berhenti mendumel, pasalnya sudah hampir jam tujuh tapi Atlas belum juga menjemputnya. Padahal cowok itu sudah janji, mau mengajak Starla berangkat sekolah bersama hari ini.
"Ini Atlas ke mana sih, katanya mau berangkat sekolah bareng. Apa tuh anak lupa? Nggak mungkin, lah."
"Ck, udah hampir jam tujuh lagi. Gila, nggak biasanya Atlas kayak gini. Gue telepon juga nggak diangkat," sambung Starla yang mulai mengkal.
Starla menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Embusan napas panjang keluar dari hidungnya. Gadis itu kemudian mengambil ponsel di rok sekolah-nya. Nihil, panggilan lagi-lagi tidak terjawab. Sudah berulang kali, Starla menghubungi Atlas, tapi tidak ada balasan sama sekali dari cowok itu.
Starla tiba-tiba khawatir, jangan-jangan terjadi apa-apa dengan Atlas. Tapi, secepat mungkin Starla menepis pikiran-pikiran negatif yang mulai memenuhi otaknya. Saat baru saja ingin berjongkok, sebuah motor besar berhenti di depannya. Starla sedikit mendongak---menatap pengendara motor besar itu.
Muak, Starla terlalu muak melihat wajah orang itu. Memutar bola matanya malas, gadis itu mengurungkan niatnya untuk berjongkok.
"Pagi mantan, makin cantik aja lo," celetuk Digo yang sudah mematikan mesin motornya.
"Makin cantik kalau cuek gini. Mau berangkat bareng gue nggak, mantan?"
Starla tertawa meremehkan, gadis itu menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Cowok ini apa sudah putus urat malunya, atau bagaimana. "Nggak!" tolak Starla mentah-mentah.
Digo menatap Starla jahil, smirk muncul begitu jelas di wajahnya. "Serius? Lima menit lagi jam tujuh. Haha pacar lo pasti lupa, dia kan Osis pasti udah berangkat jam segini, nggak mungkin sampe setelat ini."
"Bacot lo."
Digo masih tidak mau menyerah, dia akan menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. "Berangkat sama gue, gratis. Serius gue mah, kalo lo mau balikan, gue siap."
Starla bergidik ngeri mendengarnya. "Mimpi!"
"Hahaha, santai mantan gue yang paling cantik. Naik, disuruh hormat di bawah tiang bendera tahu rasa lo," ucap Digo jenaka.
Starla masih tetap berdiri pada pendiriannya, dia yakin Atlas akan menjemputnya. Atlas tidak pernah ingkar janji, mungkin cowok itu kehabisan bensin. "Gue nunggu Atlas."
"Berani taruhan sama gue? Lama kita nggak taruhan, gimana, berani?" Digo mengedipkan sebelah matanya genit, bukannya tergoda Starla justru ingin muntah.
"Nggak minat."
"Cuek banget, jadi makin sayang," balas Digo kemudian tertawa kecil.
"Apa?"
"Iya sayang, apa?" tanya Digo yang masih menatap Starla.
Starla mengembuskan napas panjang. "Taruhan apa?"
"Kalau sampai jam tujuh nanti cowok lo belum juga ke sini, lo berangkat sama gue. Gimana?"
"Terserah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLASTA | SELESAI
Fiksi RemajaPart masih lengkap "Ilusi hati yang menipu otak." ••• Ini adalah kisah Atlas dan Starla. Atlas Sagar Alvieto. Ketua OSIS dengan sifat dinginnya yang selalu melindungi Starla Lavena, yang notabennya seorang bad girl. Starla suka memalak golongan kela...